MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Menjelang hari pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng pada 27 Januari 2016, situasi Kalteng semakin memanas. Hal ini ditenggarai beredarnya sejumlah pemberitaan yang belum dapat dipertanggunjawabkan isinya.
Menanggapi hal itu, Koordinator Gugus Tugas Pemenangan Pemilu DPP PDI-P, Deddy Yevri Sitorus mengatakan masyarakat Kalteng harus menjadi masyarakat yang cerdas, mengingat pemberitaan di beberapa media tentang Paslon Nomor Urut 2, Willy-Wahyudi (WIBAWA) dianggap tidak benar.
Deddy mencontohkan pemberitaan di salah satu media lokal terkait kebakaran rumah Timses Paslon Sugianto-Habib (SOHIB), dimana seolah-olah media tersebut menggambarkan bahwa kejadian itu sengaja dilakukan.
“Soal pembakaran di Kabupaten Lamandau, ini soal yang aneh buat kita, karena tidak ada tradisi PDI Perjuangan main dengan kekerasan dalam Pilkada, dan informasi tersebut perlu dipertanyakan, dan pelaku pembakaran harus diproses sebagamana kasus intimidasi dan pemukulan terhadap terhadap kader PDI-P beberapa hari yang lalu,” jelas Deddy Yevri Sitorus didampingi Koordinator Relawan Elisaie Subandie dalam Konfrensi Pers senin (25/01/2016) di Kota Palangka Raya.
Jika kasus pembakaran itu benar, pihak Kepolisian bisa mengusut kasus tersebut. Dia memastikan, kasus pembakaran yang terjadi tidak ada dari unsur partai maupun pendukung dari pasangan calon nomor urut 2.
Selain itu, Deddy juga menjelaskan bahwa media lokal lain juga memberitakan hal-hal yang memojokan pasangan WIBAWA dan belum tentu pemberitaan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
“Pemberitaan itu terkait soal hubungan gelap atau tuduhan lain dan ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian untuk dilakukan pendalaman. Jadi serangan ini tidak hanya disampaikan oleh media tidak resmi, tetapi fitnah ini juga disampaikan oleh media resmi,” ujarnya.
Dalam konferensi pers tersebut, beberapa bukti seperti selebaran fitnah dan serangan-serangan keji kepada pasangan calon nomor urut 2 yang bernada SARA ditunjukan oleh Deddy.
“Yang kita sampaikan adalah informasi fitnah melalui media formal itu. Kami berharap agar PWI Kalteng atau Pusat segera menilai apakah berita-berita seperti itu pantas dikeluarkan oleh media resmi, seharusnya semua pihak bisa menjaga ketenangan dan kenyamanan dalam pelaksanaan Pilkada,” jelasnya menambahkan.
Pihaknya juga meminta agar hari-hari menjelang pelaksanaan Pilkada nanti semua pihak bisa menciptakan suasana kondusif sehingga tingkat partisipasi masyarakat tinggi. Siapapun yang menang nanti kata Deddy, adalah suara rakyat, dan jika pasangan lain yang menang, dirinya menjamin tetap pada prosesur udang-undang dan jalur demokrasi.
“Kita berharap agar pasangan lain juga seperti itu, dan sinetron merasa dizalimi itu segera dihentikan sajalah tidak ada gunanya malah akan menambah panas suasana,” jelas Deddy kembali.
Hal senada disampaikan Elisaie Subandie, masyarakat jangan takut datang untuk memberikan hak suara di TPS, karena Aparat Kepolisian menjamin Pilkada Susulan di Kalteng akan berjalan dengan aman.
“Seperti yang disampaikan pak Deddy tadi, masyarakat Kalteng jangan takut datang ke TPS tanggal 27 Januari 2016, karena aparat sudah menjamin keamanan pelaksanaan Pilgub nanti,” ujarnya. (Arliandie)
Editor : Raudhatul N.