MENARAnews, Istanbul – Turki kembali berduka. Negara yang terletak di kawasan Eurasia itu tampaknya sedang mengalami krisis keamanan nasional. Hanya dalam kurun waktu tiga bulan, Turki kembali menjadi target serangan teror
Sebelumnya, pada 10 Oktober 2015, sebuah serangan teror yang berupa aksi bom bunuh diri di pusat ibukota Ankara, Turki menewaskan 103 orang. Tak butuh waktu lama, selang tiga bulan kemudian, tepatnya pada Selasa (12/01/2016) pukul 10.00 pagi, sebuah bom kembali meledak di tempat wisata Sultanahmet Square, Istanbul, Turki. Aksi teror ini menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas dan 15 orang lainnya luka-luka.
Berikut ini beberapa fakta seputar aksi teror di Turki.
Sebabkan ratusan orang tewas.
Serangan teror yang terjadi di Turki telah menyebabkan ratusan orang tewas. Total jumlah orang yang tewas akibat aksi teror di Turki adalah 113 orang. Jumlah orang yang tewas tersebut merupakan gabungan aksi teror yang terjadi pada 10 Oktober 2015 dan 12 Januari 2016.
Serangan The Lone Wolf (Bom Bunuh Diri)
Dua bom yang meledak pada Oktober 2015 dan Januari 2016, diduga kuat sebagai aksi bom bunuh diri.
ISIS terlibat
ISIS mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas dua serang teror yang terjadi di Turki. Selain itu, dari hasil investigasi pemerintah Turki, menyimpulkan bahwa ISIS memang terlibat serangkaian serangan teror di Turki
Aksi teror sebagai dampak kebijakan luar negeri Turki
Beberapa media memberitakan bahwa serangan teror di Turki terjadi setelah pemerintahan Turki mengeluarkan kebijakan untuk melakukan agresi militer besar-besaran terhadap ISIS dan militan pro Kurdi. Banyak pihak mengatakan bahwa aksi teror di Turki merupakan aksi balas dendam dari kelompok militan tersebut.
(ADF)
{adselite}
Â
Â
Â
Â