MENARAnews, Medan (Sumut) – Pemaparan calon rektor yang berlangsung sejak pagi tadi, Senin (19/1/16) di Auditorium USU menjadi bahan perbincangan sejenak di kalangan civitas akademika, salah satunya ialah masalah akreditasi.
Universitas Sumatera Utara (USU) selaku universitas negeri yang berdiri ketujuh di Indonesia dan menjadi satu-satunya terbesar di Sumut, seharusnya USU mampu mampu setidaknya menduduki sepuluh besar diantara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya.
Seluruh calon rektor yang maju pada pemaparan program kerja pagi tadi secara khusus menyinggung status USU selaku PTN Berbadan Hukum (disingkat PTN-BH) yang masih memiliki akreditasi B.
Hal tersebut sangat dikhawatirkan ketika pada akhir tahun 2017 target akreditasi A tidak memenuhi 50 persen dari total program studi yang ada serta publikasi jurnal penelitian internasional harus diatas 500 setiap tahunnya.
Sebelumnya USU menerima status PTN-BH Milik Negara pada tahun 2003 dan melalui Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2014 status USU berubah menjadi PTN-BH.
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum merupakan ensitas hukum yang mandiri, namun masih di lingkup Kemendikbud yang memiliki otonomi di dalam tata kelola organisasi dan pola pengelolaan keuangan serta memiliki kewenangan mandiri baik akademik maupun non akademik, serta memiliki kekayaan negara kecuali tanah.
Status akreditasi USU yang berada di ujung tanduk berubah menjadi PTN Biasa semakin dekat jika tidak ada pembenahan secara menyeluruh dalam sistem penataan birokrasi dan sistem akademik kampus. Angka penelitian dan penerbitan hasil penelitian atau jurnal internasional harus segera ditingkatkan.
Saat ini USU memiliki 14 Fakultas, 155 Program Studi/ Departemen, 48.000 Mahasiswa/i, 1500 Dosen dan lebih dari 2000 staf dan pegawai. Melihatnya angka yang sangat besar tersebut USU masuk kedalam 5 besar universitas paling diminati namun dalam kategori keberhasilan USU berada pada peringkat 26 di Indonesia dan peringkat 2000 pada World Class International.
Calon Rektor nomor urut 8, Prof. Zulkifli Nasution menilai bahwa akreditasi semata-mata tidak menjadi tanggungjawab Wakil Rektor I tetapi harus menjadi beban masing-masing program studi dalam menjalankan proses akademis di kampus dengan melibatkan mahasiswa dan dosen. Ia juga menargetkan tahun 2017 USU sudah harus masuk 10 besar PTN di Indonesia.
“Saya realistis saja, USU pasti bisa masuk sepuluh besar Indonesia dan Saya rasa itu tidak mustahil untuk dilakukan,” ucapnya.
Sementara itu, Calon Rektor nomor urut 6, Prof. Subhilhar yang saat ini berstatus sebagai Pj Rektor USU menargetkan bahwa pada tahun 2020 USU harus mendapatkan pengakuan rintisan internasional dan menjadi universitas yang diperhitungkan di tingkat dunia. (ded)
{adselite}