MENARAnews, Wamena (Papua) – Tokoh agama Papua, Pastor Jhon Jongga mengapresiasi Natal bersama masyarakat Pegunungan Tengah Papua yang digelar oleh Kodam XVII/Cenderawasih di lapangan Pendidikan, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Selasa (1/12) sore.
“Inikan suatu momen, pendekatan baru yang dibangun oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian dan jajarannya, ini pendekatan pembangunan baik dari segi keberadaan keamanan agar masyarakat tidak takut lagi dengan namanya militer,” kata Pastor Jhon Jongga di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Rabu (2/12).
Menurut dia, pendekatan yang dilakukan itu dengan menggelar Natal bersama dan membagikan kado atau bingkisan kepada anak-anak usia sekolah berupa topi santa cluas dan parsel, secara tidak langsung TNI dalam hal ini Kodam Cenderawasih mulai membangun paradigma atau lembaran baru dengan masyarakat pegunungan.
“Apa lagi, masyarakat Papua itu mempunyai rasa takut tersendiri dengan namanya militer, tapi kemarin saya sudah sampaikan dalam pesan Natal di lapangan Pendidikan Wamena bahwa ini model paradigma baru oleh Pangdam Cenderawasih untuk membagi kasih, berikan perhatian khusus kepada rakyat untuk berada ditengah-tengah, agar mereka tidak menjadi takut ketika ada tentara dan juga polisi yang melakukan tindakan-tindakan kekerasan,” katanya.
Dengan cara seperti itu, kata Pastor Jhon Jongga, TNI menunjukkan suatu perubahan yang baik dengan lebih mengedepankan pendekatan kasih dan damai dari pada pendekatan dengan kekuatan fisik.
“Jadi poin ini penting karena Pangdam Cenderawasih membagi peduli kasih dari kodam untuk pendekatan pembangunan, bagaimana militer juga memperkenalkan dan membawa diri kepada masyarakat, sehingga masyarakat tidak merasa alegri,” katanya.
Untuk itu, Pastor Jhon Jongga yang juga seorang aktivis HAM di Papua berharap agar kegiatan serupa menjadi agenda tetap untuk menjalin peduli dan kasih ditengah masyarakat.
“Program ini hendaknya harus dikembangkan terus, harus ditingkatkan, untuk kali berikut harus lebih lagi, kita harapkan juga perilaku aparat keamanan tidak seperti pengalaman-pengalaman lalu dimana menjelang Natal itu tidak aman, masyarakat ketakutan, terjadi peristiwa penembakan, ini tidak boleh lagi terjadi,” katanya.
“Harapannya, semua pihak mendukung program Pangdam Cenderawasih untuk sosialisasi, peduli kasih, membawa cinta dan damai, itu membawa solidaritas dan semangat hidup baru bagi rakyat Papua yang banyak terluka. Jadi masyarakat tidak mau lagi ada kekerasan,” tambahnya.(Surya)
{adselite}