MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Manejer Unit Oprasional Perkasan (UOP) Bank Indonesia Perwakilan Kalteng, Nursalim menjelaskan selama tahun 2015 terdapat sebanyak 1.081 lembar uang palsu yang beredar di Provinsi Kalteng.
“Selama Januari – Desember 2015, BI Perwakilan Kalteng menemukan sebanyak 1.081 lembar, untuk jumlah tersebut paling banyak kita peroleh dari klarifikasi pihak kepolisian,” jelas Nursalim kepada MENARAnews senin (21/12/2015) Kota Palangka Raya.
Data dari Kepolisian diperoleh sebanyak 639 lembar, sedangkan laporan yang disampaikan masyarakat langsung sebanyak 35 lembar. Sementara, untuk klarifikasi dari laporan bank-bank yang ada di Kalteng ke Bank Indonesia sebanyak 403 lembar dan pengolahan uang di Bank Indonesia sebanyak 6 lembar.
“Enam lembar itu berasal dari uang yang disetorkan dari bank-bank ke BI, kami olah kembali dan kami teliti kebenaran dan ketelitian uang yang diserahkan tersebut. Tentunya dengan metode bisa digunakan dengan mesin.” jelasnya kembali.
Nursalim yang didampingi, asisten I Rahmadi, dan Asisten II Anton mengjelaskan, uang yang dipalsukan rata-rata nilai mata uangnya besar, dari pecahan besar Rp.50.000 sampai Rp.100.000.
“Kami tidak melihat berapa juta nilainya, tapi lebih kepada lembarnya, karena uang palsu tidak ada nilainya,” tukas Nursalim lebih dalam lagi.
Sebagai contoh katanya, di bulan Januari 2015, BI menemukan uang yang diragukan keaslianya dengan pecahan Rp.100.000,- sebanyak lima belas lembar, dan pecahan Rp.50.000,- sebanyak satu lembar.
Di Bulan Februari 2015, pihaknya kembali mendapatkan uang palsu dengan pecahan Rp.100.000,- sebanyak satu lembar. Dan di Bulan Maret 2015, dengan pecahan Rp.100.000,- sebanyak sepuluh lembar, dan Rp.50.000 sebanyak satu lembar.
“Itu sebagai contoh aja, kalau perbandinganya 80 banding 20. Untuk setahunya banyak, dan mungkin lain kali akan kita sajikan datanya lebih baik lagi. Memang untuk persentasenya lebih dominan dari hasil klarifikasi pihak Kepolisian yang menjadi perkara,” ujarnya lebih dalam.
Dirinya mengaku, dengan temuan sebanyak itu, Provinsi Kalteng masih terbilang aman dibandingkan provinsi lain.
“Kalau dibandingkan provinsi lain, kalteng masih rendah. Uang palsu ini nanti kami serahkan kepada pihak Kepolisian dalam hal ini Polda Kalteng untuk ditindaklanjuti lebih lanjut,” tutupnya. (Arliandie)
Editor : Raudhatul N.
{adselite}
Â