MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Seminar Nasional dengan tema “Menepis Radikalisme Menuju Islam Kafah” menghadirkan narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yaitu Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren Kabupaten Pandeglang K. H Khozinul Asror, Pengamat Intelijen Nasional/Staf Ahli BNPT Wawan Hari Purwanto, dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Jahriyah (28/12/15).
Pengamat Intelijen Nasional Wawan Hari Purwanto mengatakan, ISIS sedikit lagi menjadi sebagai sebuah negara, luasnya seperti Jawa Timur namun wilayahnya memanjang sepanjang 900 km. Selain itu, ISIS juga sudah mempunyai pemerintahan dan masyarakat.
“ISIS lebih berbahaya daripada Al Qaedah karena ISIS sudah memiliki wilayah” tegas Wawan.
Ia menghimbau, mari kita menangkal radikalisme dimulai dari keluarga. Hal ini dikarena kan kemampuan aparat keamanan sangat terbatas mengingat tugasnya tidak hanya ideologi tetapi juga Poleksosbudhankam.
Sementara itu, K.H. Khozinul Asror mengatakan bahwa jangan mengidentikkan teroris dengan Pondok Pesantren, mari kita mengubah pola pikir seperti itu karena Islam tidak mengajarkan kekerasan.
“Para Kiai tidak pernah mengajarkan untuk melakukan makar atau memberontak, Kiai memberikan nasihat-nasihat yang baik”, ujarnya.
Khozinul menambahkan, Islam adalah rahmat bagi alam semesta, yang membuat nama baik Islam tercoret adalah penganut agama Islam itu sendiri.
Di sisi lain, Jahriyah mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran paham radikal dimulai dari diri sendiri dengan cara mempelajari dan memahami Al-Quran dan Sunnah. (IY).
{loadposition media-right}