MENARAnews, Jayapura (Papua) – Pameran Alutsista Kodam XVII Cendrawasih di lapangan Trikora Abepura Kota Jayapura Selasa (15/12) dipenuhi pengunjung. Pengunjung mulai dari anak-anak sekolah hingga masyarakat umum bahkan ada yang datang untuk sekedar berfoto hingga meminta wajahnya di ukir ala Tentara Nasional Indonesia(TNI).
Selain itu, pengunjung juga diijinkan untuk melihat-lihat dan mencoba memegang senjata yang dipamerkan serta bertanya-tanya tentang kemampuan senjata yang di pamerkan. Dari sekian banyaknya senjata yang dipamerkan, ada satu senjata yang manarik perhatian pasang mata pengunjung yakni Sejata Penembak Runduk (SPR) 3 asli buatan Indonesia di Pinrad dan ini tidak buat dalam bentuk massal lantaran tingkat kesulitannya yyang tinggi.
Meski speknya terlihat ramping, SPR 3 bukan sembarang senjata dan biasanya dipakai oleh para sniper. Alat ini bisa menembus tank baja dan memiliki jarak tempuh dua kilometer dan biasanya dipakai bila ada tamu kepresidenan.
Kepala Seksi Senjata Paldam, Kapten CPL Sugiyanto mengatakan SPR 3 memiliki kelebihan dari produk luar negeri yakni ada pada jangkauan, ketepatan, dan silencer atau peredam suara hentakan dari senjata.
“Produk SPR 3 ini telah bersanding dengan senapan runduk lainnya buatan Serbia yakni Zastava M93 Black Arrow dan AS serta dua negara Eropa lainnya,” kata Sugiyanto.
SPR 3 sendiri memiliki berat 6,94 Kg, panjang 1,250 meter dengan peluru 7,6 mm dengan isian amunisi 5-10 butir serta kesepatan rata-rata lesatan peluru 900 meter per detik. Selain SPR 3 yang tak kalah penting lagi yakni senjata SS2 V4 yang beratnya mencapai 4 Kg dan merupakan evolusi dari SS1.
Selain itu, ada juga senjata yang bisa mengeluarkan rudal bila menemukan musuh bergerombol dan masih banyak lagi jenis-jenis senjata yang tidak kalah penting canggihnya.(Surya)
{adselite}