MENARAnews, Teknologi – Kabar duka datang dari dunia IT berbasis sistem terbuka (open source). Penemu sistem operasi fenomenal baik untuk lingkungan desktop maupun server, GNU/Linux Debian, Ian Murdock meninggal dunia.
Berita ini jelas sangat mengejutkan dan menyentuh hati komunitas pengembang perangkat lunak, khususnya komunitas open source. Murdock yang juga mengembangkan sistem manajemen peng-installan program, APT-GET untuk sistem operasi Linux berbasis Debian (Ubuntu, Linux Mint, SteamOS, dan lain sebagainya) ini meninggal dunia di usia yang sangat muda, yaitu 42 tahun. Berita kematian Ian Murdock ini pertama kali dirilis di situs Docker.
Hingga saat ini belum jelas apa yang menyebabkan Ian Murdock meninggal dunia. Namun sebuah postingan di akun Twitter miliknya mengindikasikan bagaimana Ian meninggal dunia. Ian Murdock sempat menyatakan akan melakukan bunuh diri.
Saat itu, pernyataan Murdock di akun Twitternya itu sempat diragukan banyak pihak, karena menganggap bahwa akun Twitter Murdock di-hack dan tweet bunuh diri itu bukan berasal dari Murdock.
Selain itu, sebelum meninggal dunia, Murdock juga sempat memposting status yang menceritakan bahwa dirinya terlibat konflik dengan aparat keamanan setempat.
Ian Murdock yang lahir pada tahun 1973, memperoleh gelar sarjana sains komputer pada tahun 1996 dari Universitas Purdue, Amerika Serikat. Pada tahun 1993, Ian Murdock mengembangkan sistem operasi Linux Debian. Nama Debian berasal dari nama Ian dan mantan kekasihnya Debra Lynn.
Dalam perkembangannya, GNU/Linux Debian kemudian menjadi salah satu proyek open source software tersukses di dunia. Debian kini menjadi salah satu sistem operasi Linux yang banyak digunakan dan menjadi dasar bagi pengembang sistem operasi Linux lainnya.
Salah satu kontributor signifikan di komunitas Linux ini dulunya juga pernah bekerja di Sun Microsystem dan menjadi salah satu staff ahli di Linux Foundation.
Selamat jalan sahabat kami, Ian Murdock, jasa-jasamu tidak akan kami lupakan. (ADF)
{adselite}