MENARAnews, Medan (Sumut) – Untuk mensukseskan pemilu sangat dibutuhkan peran partisipatif dari setiap stakeholder. Karena pemilu menggunakan anggaran yang diambil dari uang rakyat. Cukup besar anggaran yang digelontorkan untuk Pemilu.
Nelson Simanjutak, saat memberikan paparan dalam Rapat Koordinasi stakeholder pilkada Kota Medan yang diadakan Panwaslu Provinsi Sumatera Utara Mengatakan, saat ini moralitas pemilu mengalami kemerosotan dari tahun ke tahun. Penyebabnya karena kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengawasi pemilihan umum. Sehingga kecurangan yang ada dalam tiap pemilihan menjadikan masyarakat jemu.
“Masyarakat mengasingkan diri dari pemilu,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam rapat koordinasi, Selasa (1/12), di Hotel Soechi, Jalan Cirebon No. 78 A, Medan.
Dirinya berpendapat, saat ini sangat diperlukan peran masyarakat dalam mendukung pemilukada. Partisipasi ini dilakukan mulai dari sebelum dan setelah Pilkada. Pihaknya sudah melakukan kerjasama ke berbagai pihak untuk melakukan pengawasan terhadap Pilkada.
Nelson juga memberikan pemahaman tentang strategi pentingnya pengawasan dalam proses Pilkada. Membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengawasan adalah strategi yang paling utama. Hal ini dilakukan melihat dari statistik pemilu yang semakin menurun untuk jumlah pemilihnya. Pada tahun 1999, pemilih mencapai 93 persen, tahun 2004 pemilih menurun menjadi 84 pesen dan tahun 2009 menjadi semakin menurun menjadi 70 persen.
“Bahkan pada saat pemilihan kepala daerah sempat ditemui, tingkat pemilih tidak sampai 50 persen,” katanya.
Sangat dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam penentuan siapa yang akan memimpin mereka dalam lima tahun kedepan. Peran pengawasan penting dilakukan untuk meminimalisir potensi terjadinya kecurangan dalam Pilkada. Untuk diketahui Pilkada serentak akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015 di beberapa daerah. (yug)
{adselite}