MENARAnews, Medan (Sumut) – Kondisi bangunan yang diperuntukkan untuk pedagang buku bekas Lapangan Merdeka sudah mengalami kerusakan. Hal ini masih memberikan tanda tanya yang besar. Kemana sebenarnya anggaran Rp 10 milyar yang diperuntukkan untuk pembangunan.
Pantauan dilapangan, saat ini kondisi bangunan yang berada di lantai dua itu sudah banyak yang rusak. Plafon – plafon di kios sudah banyak yang bolong, rolling door sudah banyak yang hilang. Tak hanya itu, kusen-kusen yang berada di Musholla juga sudah tidak ada ditempatnya. Aset milik Pemko Medan ini terlihat sangat tidak terawat.
Pengamat Anggaran Elfanda Nanda angkat bicara soal pembangunan kios buku di sisi timur Lapangan Merdeka Medan. Baginya anggaran Rp 10 milyar untuk pembangunan kios sangat tidak sesuai dengan realita dilapangan. “Dengan anggaran yang dianggarkan dan kondisi bangunan yang sudah kopak-kapik seperti itu sangat merugikan masyarakat. Kenapa bisa merugikan, karena APBD itu untuk kepentingan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat,” katanya, Senin (21/12).
Masyarakat harusnya bisa mempertanyakan kepada pengguna anggaran kemana saja anggaran tersebut digunakan. Dirinya mengatakan dinas terkait harus memprtanggung jawabkan anggaran yang digunakan untuk pembangunan. “Dinas terkait harus mempertanggung jawabkan itu apakah sudah diserah terimakan atau memang sudah diawasi dengan baik,” ujarnya.
Melihat kondisi bangunan yang seperti itu, Elfanda meragukan apakah penggunaan anggaran sudah tepat atau tidak. Dugaan kuat Pemko Medan melakukan mark up terhadap penggunaan anggaran sehingga bangunan yang dihasilkan tidak sesuai dengan besaran anggaran.
Bagi Elfanda, harus dilakukan audit terhadap anggaran yang digunakan untuk pembangunan 164 kios. “Sebaiknya memang kita minta audit itu semua apakah sudah sesuai atau tidak,” tandasnya.(yug)
{adselite}