MENARAnews, Sampit (Kalteng) – Partisipasi pemilih dalam Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Kotawaringin Timur dirasa sangat rendah. Ini bisa terlihat dari kehadiran pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat hari pelaksanaan. Hal yang sama juga terlihat berdasarkan hasil penghitungan cepat oleh salah satu lembaga survei sebelumnya.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum Kotim Juniardi, memperkirakan tingkat partisipasi pemilih di daerah itu hanya 60 persen. Angka ini lumayan jauh dari target KPU Kotim, yaitu 75 persen.
”Sementara ini kami memang belum menghitung berapa persentase pemilih. Tapi memang sepertinya target 75 persen itu sulit dicapai,” ucapnya saat ditemui di Kantor KPU Kotim, Kamis (10/12/2015).
Juniardi menilai kemungkinan minimnya partisipasi Pilbup Kotim karena imbas dari ditundanya pemilihan gubernur- wakil gubernur. Ada kemungkinan masyarakat lebih antusias memilih gubernur-wakil gubernur, ketimbang memilih bupati-wakil bupati. Mungkin juga, warga mengira pilbup batal sama dengan pilgub.
Banyaknya tanggapan masyarakat tentang sosialisasi yang dinilai kurang dari KPU Kotim, Juniardi mengklaim bahwa KPU Kotim sudah maksimal dalam upaya menyosialisasikan pelaksanaan pilbup dan penundaan pilgub itu kepada masyakatat.
”Kami sudah sosialisasikan itu ke semua panitia pelaksana kecamatan,” tukasnya.
Permasalahan banyaknya permasalahan pada DPT yang digunakan pada Pilbup Kotim, Juniardi merasa perlu dievaluasi kembali sebelum pelaksanaan pilgub, Namun pihaknya belum menerima perintah untuk itu dari KPU Provinsi Kalimantan Tengah.
Perhitungan suara kini masih berlangsung di tingkat PPK yang direncakan akan berlangsung dari 10 Desember hingga 16 Desember. Sementara KPU Kotim akan melaksanakan penghitungan pada 16 Desember hingga 18 Desember mendatang.
“Saat ini dilaksanakan perhitungan di sejumlah PPK. Yakni di PPK Kecamatan Baamang, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Adapun lama perhitungan di tingkat PPK ini tergantung dengan kecamatan masing-masing. Ada yang bisa selesai dalam waktu sehari. Ada juga yang harus selesai dalam waktu dua hari” Jelas Juniardi.
PPK Baamang sebagai salah satu kecamatan dengan jumlah pemilih terbanyak, sedang melakukan proses penghitungan suara yang berjalan cukup lancar dan terbilang cepat, meskipun sempat terjadi permasahan teknis dari penghitungan yang mengikibatkan beberapa total pemilih di kelurahan tidak sesuai dengan jumlah yang dicatat oleh saksi paslon. (KK/Hidayat)
Editor : Raudhatul N.