MENARAnews, Medan (Sumut) – Pilkada Kota Medan tinggal menunggu dalam hitungan jam. Riak gelombang pilkada pun semakin kental dirasa. Pemimpin Kota Medan lima tahun mendatang akan ditentukan oleh masyarakat besok.
Bukan jadi sebuah rahasia dalam pilkada sering terjadi kecurangan. Yang kerap kali terjadi dalam Pilkada di Indonesia adalah Money Politic. Masyarakat diimbau untuk tidak terlibat dan mengantisipasi kecurangan tersebut. Seringkali, masalah serangan fajar menjamur dalam hari H Pilkada.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Resort Kota Medan, Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto. Pihaknya juga telah membuat tindakan antisipasi untuk masalah serangan fajar.
Polresta Medan telah menempatkan sejumlah personil Intelejen untuk memantau tindak pelanggaran dalam Pilkada. “Kita mengharapkan peran masyarakat untuk ikut serta dalam pengamanan Pilkada ini. Bila ada kecurangan atau hal lain yang melanggar hukum seperti adanya serangan fajar, segera diinformasikan kepada polisi,” ujarnya, Selasa (8/12)
Polresta Medan akan serius dalam penanganan masalah pelanggaran Pilkada. Pihaknya juga akan mengambil tindakan tegas apabila nanti ada oknum yang ingin merusak kekondusifan Pilkada. Sentra Penegakan Hukum Terpadu (GAKUMDU).
“Saya juga mengharapkan kepada setiap personil untuk benar-benar melakukan pengamanan dan menjaga netralitas anggota Polri. Untuk masalah posko GAKUMDU, di dalamnya ada polisi, kejaksaan, dan panwaslu,” katanya.
Hingga H-1 Pilkada, Mardiaz menganggap suasana masih terbilang kondusif. Polresta Medan menurunkan 2/3 personilnya untuk disiagakan di tiap TPS. “Tiga pola pengamanan yang kita terapkan adalah aman, rawan 1 dan rawan 2. Pola aman menerapkan 2-5-10. Artinya, dua personel polisi mengamankan 5 TPS dengan dibantu 10 petugas TPS,” paparnya.
Pola kedua yaitu rawan 1 dengan penerapan 2-1-2 dan 2-2-4. Dua personel menjaga 1 TPS dibantu dua petugas TPS dan dua personel mengamankan 1 TPS dibantu empat petugas TPS. Pola terakhir yang diterapkan oleh Polresta Medan adalah Rawan 2. Dua personel mengamankan 3 TPS dibantu enam petugas TPS dan dua personel mengamankan 4 TPS dibantu 8 petugas TPS. Untuk personel yang langsung melakukan pengamanan ke TPS Polresta Medan menurunkan 1190 personil.
Sedangkan untuk tim pengamanan penindakan pelanggaran pilkada, kata Mardiaz, ada sekitar 1.868 personel dibantu dengan pasukan TNI. Mardiaz menjelaskan, berbagai tahapan awal pengamanan telah dilakukan, seperti distribusi surat suara dan masa kampanye. Saat ini tahapan pengamanan tengah dilakukan distribusi surat suara ke lokasi TPS. (yug)
{adselite}