MENARAnews, Malang (Jatim) – Berdasarkan hasil hitung cepat Lingkar Survei Indonesia yang bekerja sama dengan Jaringan Isu Publik serta Desk Pilkada Pemerintah Kabupaten Malang, golput unggul dari suara caon kepala daerah dengan perolehan sebesar 43-45 persen diikuti Rendra dan pasangannya, Sanusi, mengungguli dua pasangan lain.
Calon inkumben Kepala Daerah Malang, Rendra Kresna, menyesali besarnya jumlah pemilih yang absen alias “golput” dalam pemungutan suara pemilihan kepala daerah Kabupaten Malang pada Rabu, 9 Desember 2015.
Bagi Rendra, tingginya angka golput merugikan mereka karena berdampak pada perolehan suara. Ketua Partai Golkar Kabupaten Malang ini mencontohkan angka golput di Kecamatan Tajinan. Dari 26 ribuan pemilih, yang tidak menggunakan hak pilihnya sekitar 65 persen. Rendra menduga, tingginya angka golput karena banyak pemilih yang bekerja sebagai buruh dengan pendapatan harian sehingga mereka lebih memilih bekerja untuk mendapatkan penghasilan daripada mendatangi tempat pemungutan suara (TPS).
“Sebagai incumbent, saya merasa dirugikan. Semakin sedikit yang datang, jumlah suara yang saya terima jelas turun. Padahal, sudah diliburkan selama coblosan,” kata Rendra Kresna dalam jumpa pers di rumahnya di Jalan Abdillah Gang VI, Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis.
“Bisa juga karena sosialisasi pilkada yang kurang. Bisa juga karena tim sukses kami tidak bekerja maksimal sehingga nanti tim sukses kami pun perlu dievaluasi. Banyak faktornya yang perlu dievaluasi secara komprehensif, tapi evaluasinya nanti saya karena yang penting sekarang menang dulu,” ujar Rendra.
Menurut LSI, dari daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 2.051.279 orang, jumlah suara yang masuk hingga Rabu sore baru sekitar 57 persen. Pasangan Rendra-Sanusi mendapat 52 persen suara dari 111.750 sampel yang dipilih secara acak di 200 dari 3.672 TPS. Perolehan suara Rendra-Sanusi masih jauh di bawah target 64 persen yang mereka canangkan saat pencalonan.
Pasangan nomor urut 2, Dewanti Ruparin Diah (istri Wali Kota Batu Eddy Rumpoko) dan Masrifah Hadi, mendapat 44,02 persen. Sedangkan pasangan nomor 3 yang merupakan pasangan independen, Nurcholish dan Muhammad Mufidz, hanya mendapat 3,98 persen suara.
Sedangkan menurut laporan Desk Pilkada Pemerintah Kabupaten Malang hingga pukul 17.19 WIB, duet Rendra-Sanusi mendapat 563.997 suara atau 51,48 persen dari total 1.093.629 suara sah, Dewanti-Masrifah memperoleh 488.071 suara (44,63 persen), dan Nurcholis-Mufidz meraih 3,89 persen.
Adapun suara tidak sah mencapai 27 ribu dan dengan begitu total pemilih yang mendatangi TPS berjumlah 1.120.629 orang. Namun pemilih yang absen berjumlah 933.167 orang atau sekitar 45,5 persen dari total DPT.
Angka golput di Kabupaten Malang memang cukup tinggi. Sebagai gambaran, pada pemilihan Bupati Malang periode pada 2010-2015, pemilih yang absen sekitar 30 persen. Pada pemilihan Gubernur Jawa Timur 2008, golput berjumlah 49,05 persen dari total 1.887.342 pemilih. Sedangkan pemilih golput dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur pada Agustus 2013 berjumlah sekitar 40 persen dari pemilih sebanyak 1.965.483 orang.(GL)
{adselite}