MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Berdasarkan informasi yang disampaikan Tim Pengendali dan Pemantau Inflasi (TPID) Kalteng beberapa waktu lalu, salah satu penyebab inflasi di Provinsi Kalteng adalah rendahnya daya beli masyarakat.
Fenomena itu ternyata memicu menurunnya tingkat kesejahteraan rakyat. Berangkat dari fakta tersebut, Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Kalteng 2015, Willy M. Yosef bersama wakilnya, Wahyudi K. Anwar (WIBAWA) tergerak untuk fokus meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Wakil Sekretaris Tim WIBAWA, Ziburahman mengatakan, satu suara yang diberikan masyarakat Kalteng untuk pasangan WIBAWA akan berdampak terhadap satu juga kesejahteraan orang lain. Karena, Ziburrahman menilai pasangan ini memang fokus untuk menumbuhkan perekonomian Kalteng.
“Salah satu program yang menjamin kesejahteraan masyarakat Kalteng yang dirumuskan oleh Pak Willy dan Pak Wahyudi ini adalah Program Kartu Kalteng Sehat, Kartu Kalteng Sejahtera, dan Kartu Kalteng Cerdas,” jelas Ziburahman di ruang kerjanya, Kamis (5/11/2015).
Dengan demikian, lanjutnya satu suara yang diberikan masyarakat untuk pasangan ini nantinya akan membantu masyarakat yang tidak mampu berobat, tidak mampu melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi, dan membantu masyarakat yang belum menikmati kesejahteraan. Dikatakannya kembali, WIBAWA dinilai tidak hanya sekedar berjanji. Dirinya meyakini, Putera Kalteng ini mampu melaksanakan program yang telah dicanangkan jika terpilih nanti.
“Kita menginginkan pemimpin yang menempati janjinya dan tidak akan lupa terhadap janji yang disampaikan sehingga kami optimis dan yakin bahwa pasangan pak Willy dan Pak Wahyudi bisa membuktikan janjinya dalam waktu satu tahun menjabat, sehingga dapat dibayangkan bagaimana jika beliau menjabat lima sampai sepuluh tahun mendatang, maka pendidikan, perekonomian, dan kesejahteraan akan meningkat,” jelasnya.
Ziburahman juga menilai sangat disayangkan jika masyarakat memilih pemimpin yang tidak mampu menepati janjinya, sehingga selama lima tahun menjabat akan menjadi pemerintahan yang coba-coba karena belum memiliki program yang jelas.
“Setiap pemimpin pasti memiliki kekurangan yang dapat kita maklumi karena tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi tolak ukur pemimpin yang baik dapat dilihat dari niat, usaha, dan program kerjanya yang masuk akal dan rasional,” serunya lagi.
Menurutnya pembangunan di Kalteng saat ini sudah bagus, sehingga program-program pemerintah terdahulu yang sudah baik akan tetap dilanjutkan dan ditingkatkan. Misalnya, beberapa daerah yang sebelumnya tidak dapat ditempuh dengan jalur darat sekaran sudah dapat dilalui dengan transportasi darat.
“Untuk itu, kami mengajak masyarakat untuk berpikir rasional, memilih pemimpin yang hanya mementingkan individu atau yang sudah jelas programnya meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tutupnya. (Arliandie)
Editor : Raudhatul N.