MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Pemilukada seretak yang akan dilakukan pada tanggal 9 Dersember 2015 mendatang tinggal menunggu waktu. Namun logistik berupa surat suara hingga saat ini belum juga diterima oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya.
Seperti yang dikatakan oleh anggota KPU Divisi Logistik Ngismatul, untuk batas akhir pendistribusian logistik surat suara dari KPU provinsi adalah hari ini, namun hingga siang hari masih belum datang.
“Untuk Logistik Surat Suara masih belum diterima oleh KPU Kota Palangka Raya, namun kabarnya tanggal 19 November 2015 ini surat suara sudah dilakukan pengepakan, kita tunggu saja,” ucapnya saat ditemui MENARAnews, di ruanganya, Kamis (19/11/2015)
Surat suara yang datang ke KPU kota, nantinya akan langsung dilakukan penyortiran untuk mengetahui berapa jumlah yang rusak untuk segera dilaporkan ke pihak KPU provinsi.
“Penyortiran dan pelipatan dengan bantuan orang ketiga yang akan diawasi langsung oleh pihak KPU dan juga pihak keamanan, bila nantinya ada surat yang rusak maka akan kami laporkan langsung kepada KPU Provinsi,” tuturnya.
Imbuhnya, waktu yang dibutuhkan untuk sortir dan melipat diperkirakan sekitar tiga hari, sebab saat disimulasikan oleh provinsi utuk melipat tidak kurang dari setengah minit. Sedangkan untuk logistik yang lain seperti kotak suara, pihak KPU kota Palangka Raya meyakini bahwa tidak ada masalah, sebab sudah sejak enam bulan lalu disiapkan untuk menggadapi Pilgub Kalteng 2015.
“Kotak suara malah lebih, karena setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) hanya satu buah sementara bilik dua buah, untuk jumlah 582 TPS ditambah 15 kotak disetiap PPK, namun kami sudah menyiapkan kotak suara 600 buah, itu sangat cukup untuk memenuhi logistik di Kota Palangka Raya,” yakinnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Eko Riadi mengkhawatirkan apabila nantinya ada salah satu pasangan yang gugurkan, secara otomatis surat suara yang sudah disortir dan dilipat akan ditarik dan cetak ulang.
“Untuk percetakan cukup memakan waktu banyak, takutnya pemilihan serentak bisa saja mudur sebab mulai hari ini pihak KPU pusat sedang melakukan penyelidikan,” tukasny. (Agus Fataroni)
Editor : Raudhatul N.