MENARAnews, Padang (Sumbar) – Dosen Hubungan Internasional Universitas Andalas, Virtous Setyaka, mengungkap bahwa perang di Suriah yang melibatkan negara-negara besar baik secara langsung maupun tidak langsung seperti keterlibatan AS dan Rusia dalam konteks hubungan internasional merupakan proxy war.
Menurutnya, konflik Sunni-Syiah sudah terjadi sejak lama dan saat ini konflik tersebut menjadi lebih besar dan kompleks karena ada pihak ketiga yang masuk untuk memperburuk situasi tersebut, katanya.
“Perang di Suriah tersebut diprediksikan tidak dapat berhenti dalam jangka waktu yang dekat ini karena negara-negara besar yang terlibat dalam perang tersebut akan terus berperang selama kepentingan yang diharapkannya belum tercapai.” terangnya
Perlu kekuatan lebih besar untuk menekan para pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah, seperti kekuatan dari aliansi atau kelompok dari berbagai negara serta dari kelompok masyarakat transnasional dalam bentuk organisasi maupun jaringan seperti LSM yang mudah bergerak dalam isu kemanusiaan,” ujar Virtous pada Menaranews Selasa (10/11/2015). (Iva N)
{adselite}