MENARAnews, Medan (Sumut) – Murni Hubar Tobing (Pegiat Lingkungan Hidup Sumut) dan Marandus Sirait (Penerima Kalpataru 2005 dan Penerima UGM Award 2013) mendatangi Posko Pemenangan Ramadhan dan Eddie (REDI) dengan maksud untuk mengundan serta memberikan saran kepada Ramadhan Pohan (Calon Walikota Medan No. Urut 2) mengenai kondisi Lingkungan Kota Medan. (16/11)
Marandus Sirait (Penerima Kalpataru 2005 dan Penerima UGM Award 2013) merasa perihatin kota Medan tidak memiliki hutan kota, namun permasalahan lingkungan hidup di kota adalah hal bisa diselesaikan tanpa memerlukan pendidikan yang tinggi.
Marandus mengatakan hutan bisa menjaga nilai estetika suatu kota. Selain itu juga bisa mendukung keanekaragaman hayati Indonesia.
“Tidak ada Hutan kota di Medan. Taman Beringin yang berada di Jalan Sudirman itu bukan hutan kota. Miris meilhat Medan yang luas ini tidak memiliki hutan kota,” ujar Marandus.
Kondisi yang ada pada saat ini akan terus diperjuangkan oleh Marandus agar kedepannya Kota Medan dapat memiliki hutan Kota “Saya akan fight untuk membuka hutan kota di Medan. Ini demi kebaikan Medan. Manfaatkan kami pak untuk membenahi Medan. Semoga di tangan bapak Ramadhan Kota Medan lebih baik. Saya yakin Medan bisa lebih baik dari kota-kota di Malaysia dan Singapura” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Murni Hubar Tobing (Pegiat Lingkungan Hidup Sumut) yang menceritakan pengalaman peribadinya saat membawa 30 turis asal eropa untuk berjalan-jalan di Medan yang dimana para tama tersebut meminta Murni untuk membawa mereka melihat hutan kota di Medan. Permintaan 30 tamunya tersebut membuat Murni bingung lantaran di Medan tidak memiliki hutan kota.
“Ketika saya bawa 30 orang turis Eropa. Mereka ingin lihat hutan kota, tapi Saya tidak tahu mau membawa mereka ke mana. Tidak ada hutan kota di Medan. Mereka juga tidak puas dengan kebersihan Kota Medan dan Danau Toba,” ungkap Murni
Kondisi kebersihan Kota Medan hingga saat ini belum maksimal dikarenakan kesadaran masyarakat yang masih rendah akan kepedulian terhadap lingkungan. Peraturan yang tegas dari pemerintah harus dapat diterapkan dengan baik agar masyrarakat merasa takut untuk mencemari lingkungan.
“Semua tergantung WaliKotanya. Buat peraturan dan sanksi bagi orang yang membuang sampah sembarangan. Tentunya pemerintah juga harus menyiapkan tong sampah di tempat-tempat umum. Kami harap bang Ramadhan menjadi Wali Kota yang peduli dengan lingkungan.” ungkap Murni
Ramadhan Pohan (Calon Walikota Medan No. Urut 2) sangat menyambut baik kedatangan para penggiat lingkungan ini dan mendengarkan isi curahan hati mereka dengan seksama.
Ramadhan mengatakan bahwasannya di daerah Polonia yang ditaksir luasnya sekira 100 hektare akan lebih baik dijadikan hutan kota. “Polonia sangat tepat dijadikan paru-paru Kota Medan. Saya siap jadi ujung tombak untuk melobi elemen-elemen masyarakat baik pemerintah pusat, investor maupun pemangku jabatan lainnya agar Polonia jadi hutan kota. Hutan kota juga bisa menjadi tempat wisata yang diidam-idamkan banyak warga Medan,” katanya
Ramadhan meniliai kondisi lingkungan Kota Medan saat ini sangat krusial sehingga perlu digali nilai-nilai kearifan lokal. “Insya Allah jika terpilih menjadi Wali Kota Medan, program lingkungan hidup akan kita kedepankan,” ujar Ramadhan.(sbp)
{adselite}