MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Relawan Bintang Sembilan yang mendukung Ujang–Jawawi (UJ) melakukan jumpa pers kepada awak media terkait dicoretnya Paslon nomor urut tiga pada Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng periode 2016-2021.
Pihaknya merasa kecewa dan merasa dizolimi karena UJ adalah kader Nahdatul Ulama (NU), dan keduanya adalah sosok anak bangsa yang tepat untuk memimpin bumi tambun bungai lima tahun kedepan.
“Mereka adalah sosok yang cerdas, moderat, tidak eksklusif mementingkan kelompok sendiri,akomodatif pancasila tidak mendukung suku dan agama, sesuai dengan karakter “Aswaja”nya NU,” ucap Drs H Abdul Wahid AHA, SH, Ketua PWNU Kalteng di Kantor NU Provinsi Kalteng, Sabtu (21/11/2015).
Dijelaskannya, konstitusi mereka dipotong di tengah jalan dan bahkan pada saat hampir mendekati pemilihan, hal tersebut yang membuat para pendukung UJ tersebut merasa sangat kecewa. Pihaknya juga berharap kepada pemerintah provinsi dan juga Presiden RI agar bisa turun tangan mencermati dan mencarikan solusi terbaik dalam memecahkan kasus tersebut.
“Revolusi mental hanya akan berhasil apabila pemerintah dikelola seadil-adilnya, tidak ada rekayasa untuk menzolimi rakyat,” tukasnya.
Dalam Hal ini Tim Relawan Bintang Sembilan akan terus menunggu proses hukum yang sedang berjalan di PTUN pusat, berharap bahwa pada pemilihan 9 Desember 2015 mendatang pasangan UJ bisa kembali menjadi Paslon.
“Intinya memang menunggu sikap hasil PTUN, dan untuk sementara kami hanya menunggu sikap dan saat ini belum bisa mengambil keputusan, dan apabila tidak berubah NU akan mengadakan pertemuan lagi dengan pengurus wilayah dan relawan untuk menentukan sikap,” bebernya.
Imbuhnya, pihaknya juga nantinya akan melakukan sholat istiqorah dalam mengambil sikap dalam mendukung pasangan Ujang-jawawi yang beberapa waktu lalu dilengserkan oleh KPU pusat.(Agus Fataroni)
Editor : Raudhatul N.