MENARAnews, Palangka Raya – Para Buruh korban PHK PT Agro Lestari Santosa (ALS) yang selama ini bertahan memperjuangkan haknya dengan membuat pengungsian di Jl. Badak Kota Palangka Raya merasa Kecewa, karena Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tengga Timur (NTT) yang datang ke Kalteng tidak menemui mereka.
Seperti yang dikatakan oleh Ketua Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Karliansyah mengatakan bahwa pihaknya saja tidak tahu menahu sebelumnya kedatangan anggota DPRD NTT tesebut, sejak kedatangnnya ke Palangka Raya Kemarin pihak buruh tidak diberitahu.
“Ada indikasi bahwa kedetangan mereka memang sengaja diam-diam, kami baru mendapat informasi hari ini bahwa ada anggota DPRD yang datang ingin menemui Buruh, namun nyatanya tidak datang kepengungsian,” ucapnya saat ditemui MENARAnews di rumahnya, Jumat (27/11/2015).
Dijelaskannya, menurut informasi yang diperolehnya dari buruh yang sempat mendatangi ke bandara untuk memastikan apakah benar ada anggota DPRD NTT yang datang, mengatakan benar ada tiga orang yang datang.
“Ketua DPRD Kabupaten Belu (Atambua), Nusa Tenggara Timur, Agustinus Sinto bersama dengan perwakilan Dinas Tenaga Kerja dan Taransmigrasi (Disnakertrans) NTT yang namanya kami belum mengetahuinya dengan jelas,” terangnya.
Dikatakannya lagi, ketua DPRD bersama dengan perwakilan Disnakertrans tersebut langsung mendatangi perusahaan dan sempat bermalam diperusahaan yang sudah melakukan PHK terhadap masyarakatnya.
“Tadi kami sudah meminta kelompok buruh untuk mengejar anggota DPRD tersebut ke Bandara Tjlik Riwut namun tidak sempat, namun ketika dicek kebagian informasi di bandara bahwa nama ketua DPRD tersebut memang ada,” katanya.
Imbuhnya, Kami merasa bahwa ada indikasi kepentingan pribadi yang dilakukan oleh Ketua DPRD tersebut, karena mereka tidak mau mendatangi buruh, padahal para buruh berharap dengan kedatangannya bisa menyelesaikan masalah.
“Sangat saya sesalkan kenapa mereka tidak menemui buruh dan mendengarkan keluhan yang dialami buruh selama ini, malah lansung datang kepihak prusahaan, kami sangat kecewa,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua kelompok buruh Arlin mengatakan bahwa pihaknya sempat mengejar kebandara dan mendapatkan nama ketua tersebut ada dalam daftra nama penumpang pesawat yang pergi sore ini.
“kami sudah tidak sempat bertemu, sebab sesampainya kami dibandara pesawat sudah mau take off, ketiak kami minta kepada pihak bandara untuk membatalkan pihaknya tidak memperbolehkan,” tukasnya kecewa.
Kini para buruh hanya bisa menunggu lagi, sebab orang yang diharapkan bisa menemukan jalan terang kepada buruh yang selama ini tidak mendaptakan haknya sudah kembali ke NTT.(Agus Fataroni)
Editor : Raudhatul N.