MENARAnews, Medan (Sumut) – Hujan deras mewarnai aksi buruh didepan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (24/11). Cuaca yang semula terik langsung berubah kala buruh sedang menunggu delegasi yang diutus kedalam.
Hujan deras tak menurunkan semangat buruh sama sekali. Dentuman musik dan guyuran hujan menambah semangat mereka untuk menuntut pencabutan PP No. 78 Tahun 2015. Massa aksi berjoget dengan semangat dibawah guyuran hujan. Tak tampak raut wajah lelah setelah mengikuti aksi sejak pagi dari para buruh.
Tak hanya para buruh, Kabid Pam Obvit, Kombes Pol Heri Subianshauri dan Kapolresta Medan, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto juga turut ikut berjoget. Keduanya juga tampak semangat berjoget ditengah tengah buruh.
Suasana yang semarak langsung berubah mencekam ketika beberapa massa aksi yang kesal karena terlalu lama menunggu rekannya yang ada didalam terpancing osinya. Aksi dorong-dorongan di gerbang kantor Gubsu tak dapat dielakkan. Buruh menggoyang pagar kantor Gubernur dengan sekuatnya.
Ketegangan sempat mereda setelah massa aksi ditenangkan oleh pimpinan buruh. Namun, ketegangan kembali memuncak, kali ini buruh menarik pagar agar terbuka. Petugas Satpol PP yang kalah jumlah akhirnya kalah dengan buruh. Gerbang Kantor Pemprovsu akhirnya terbuka. Ketegangan sempat diwarnai aksi lemparan botol air mineral dari buruh. Beberapa lemparan hampir mengenai petugas dan awak media yang meliput aksi.
Beruntung, pimpinan aksi langsung mengambil tindakan menenangkan massa. Sehingga tak satupun massa yang berani masuk kedalam kantor pemprovsu.
Buruh menuntut agar PP Nomer 78 Tahun 2015, karena dianggap akan menyengsarakan buruh. Buruh mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Mobil water cannon milik kepolisian juga tampak terparkir didalam Kantor Gubsu untuk mencegah aksi anarkis terjadi.(yug)
{adselite}