MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng, Willy M. Yoseph – Wahyudi K. Anwar (WIBAWA) usai debat publik yang diadakan KPU Kalteng mengatakan program-program yang disampaikan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Kalteng.
“Karena ini cakupanya luas, seKalteng, tentunya lebih luas dan lebih lebar. Apa yang ditanyakan kepada kami tentunya sudah sesuai dengan tema debat yakni tingkatkan pelayanan masyarakat melalui sumber daya alam manusia dan lingkungan hidup untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Kalteng,” jelas Willy kepada MENARAnews di gedung pertemuan Aula Palampang Tarung Jl. Tijilik Riwut Km.5 Kota Palangka Raya, Sabtu malam (14/11/2015).
Dikatakan Willy, WIBAWA merasa senang proses debat publik kandidat tahapan awal yang dilaksanakan KPU Kalteng berjalan lancar sehingga dirinya beranggapan masyarakat dapat menilai kualitas ketiga kandidat melalui debat ini. Dalam kesempatan tersebut, WIBAWA kembali menyampaikan kepada rakyat tentang visi dan misinya terutama pada program-program pro rakyat.
“Saya sudah menyampaikan beberapa program kami berdua terutama program Kartu Kalteng Cerdas, Kartu Kalteng Sejahtera, dan Kartu Kalteng Barigas. Tentunya hal ini juga akan lebih mempromosikan bahwa Willy-Wahyudi punya program pro rakyat Kalteng,” jelas Willy menambahkan.
Dirinya menyakini kembali, program yang ditawarkan WIBAWA kepada masyarakat merupakan program yang nantinya akan dibutuhkan oleh masyarakat selama 5 tahun ke depan. Program lain yang dianggapnya penting adalah satu kecamatan yang terisolir akan mendapat satu unit alat berat untuk mengembangkan perekonomian masyarakat di pedalaman.
“Kami yakin masyarakat Kalteng akan memilih Willy-Wahyudi karena Willy-Wahyudi merupakan pasangan calon yang nasionalis, terbukti, berpengalaman dan kami dua adalah pasangan calon yang berada dari semua unsur komponen dalam rumah betang,” tukasnya.
Selain itu, dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah, WIBAWA berjanji akan memberantas adanya korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga setiap jabatan kedepannya akan dilakukan proses lelang.
“Hal ini dimaksudkan agar penerimaan ataupun peningkatan jabatan dilakukan secara transparansi dan terbuka. Tentunya seluruh masyarakat bisa melihat siapa yang paling pas dan paling cocok. Meski lelang jabatan sudah sering didengar, namun hasilnya nanti, betul-betul transparansi sehingga semua orang berhak menilai dan melihat kemampuan dari seseorang,” tutup Willy. (Arliandie)
Editor : Raudhatul N.