MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Bentrokan berujung baku tembak yang melibatkan pihak TNI dari Kodam III/Siliwangi dengan aparat kepolisian anggota Polres Muara Enim, Jumat malam (13/11) sekitar pukul 23.00 WIB terjadi di Jln. Jendral Ahmad Yani, Kel. Megang, Kec. Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau.
Kejadian ini diduga berawal saat delapan anggota TNI dari Kodam III/Siliwangi yang mengejar pelaku pencurian kendaraan dinas milik Kodam III/Siliwangi masuk ke wilayah Sumsel tanpa ada koordinasi dengan Kodam II/Sriwijaya.
Sementara itu, di saat yang bersamaan, anggota Polres Muara Enim juga mendapatkan adanya informasi penyekapan salah satu warga di Lubuklinggau, sehingga jajaran Sat Reskrim Polres Muara Enim meminta bantuan kepada Polresta Linggau untuk melakukan penyergapan di lokasi kejadian.
Saat bertemu di tempat yang sama, kedua belah pihak saling berseteru karena salah paham hingga kontak senjata dari kedua pihakpun terjadi.
Dari kejadian itu, dikabarkan sejumlah pihak TNI yang mengalami luka tembak yakni, Kapten Chb Edi Sutrisno dan Serda Deden yang diketahui sebagai anggota TNI dari Kodam III/Siliwangi.
Sedangkan untuk anggota polisi yakni Kasat Reskrim Polresta Lubuklinggau, AKP Arif Mansyur dan Kanit Intel Polsek Lubuklinggau, Ipda Asri yang dilarikan ke RS AR Bunda Lubuklinggau sebelum dirujuk ke Palembang.
Dikonfirmasi mengenai peristiwa bentrok antar kedua aparat keamanan tersebut, Sabtu (14/11), Kapolda Sumsel, Irjen Pol Iza Fadri mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan kabar tersebut, dan akan berkordinasi dengan Polres Muara Enim terkait bentrok yang terjadi di wilayah tersebut.
“Kita sudah mendapat kabar tersebut. Ini terjadi karena masalah miskomunikasi antara kedua belah pihak, dan kita juga akan berkoordinasi dengan kepolisian setempat lalu memastikan penyebab bentrokan dengan memantau keadaan para korban di RS AK Gani Palembang,” ungkapnya singkat.
Sementara Mayjen TNI Purwadi Mukson selaku Pangdam II/Sriwijaya pun angkat bicara. Dirinya mengatakan, peristiwa tersebut terjadi karena ada miskomunikasi di kedua belah pihak, sedangkan pihaknya kini juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat. Dan jika memang terbukti kedua anggota TNI terlibat dalam kasus tersebut, maka dirinya akan menindak tegas.
“Hanya miskomunikasi saja, karena memang anggota Kodam III/Siliwangi berada bukan di wilayahnya dan anggota kepolisian saat itu juga tidak mengetahui hingga terjadi bentrok. Namun jika memang ada indikasi anggota TNI yang dicari anggota polisi tersebut, dan terbukti benar, maka kami akan memberikan tindakan tegas.” tukasnya sembari meninggalkan sejumlah wartawan. (SI)