MENARAnews, Medan (Sumut) – YSEALI (Young South East Asia Leader Initiative) atau Inisiatif Pemuda Asia Tenggara meluncurkan sebuah program yang disebut Green Education Initiative atau disebut juga program pendidikan hijau di Kantor Konsulat Amerika Jalan Walikota No. 13 Medan, Kamis (29/10).
Launching project ini sendiri mengundang berbagai kalangan pemuda dari latarbelakang berbeda dengan tujuan mengenal substansi dari program yang akan diadakan pada akhir November di Yogyakarta. Pemberian materi dilakukan dengan online streaming bersama beberapa pembicara dari berbagai lembaga yang fokus pada keanekaragaman hayati.
Adapun pembicara yang diundang dalam kesempatan tersebut adalah Ace Mark Aniceto, Project Leader (GEI Philippines), Rida Nurafiati (Project Leader GEI Indonesia), Bambang Sutrisno (2013 AYVP Alumnus), Syifa Fauziyyah (Yayasan TERANGI), Fadli Sofyan (Biodiversity Warrior, Yayasan KEHATI).
Untuk daerah Sumatera Utara sendiri sudah pernah diadakan konservasi mangrove di daerah Deli Serdang. Kegiatan serupa juga pernah diadakan di Hutan Konservasi Wai Kambas Lampung bersama Biodiversity Warrior. Selain itu, banyak kegiatan menarik lainnya yang tidak kalah menarik misalnya, Capture Nature yang melakukan pengamatan keanekaragaman di lingkungan sekitar melalui potografi.
Syifa Fauziyyah, mengatakan bahwa kelompok mereka juga pernah melakukan kegiatan sukarelawan di Kepulauan Seribu dengan memberikan edukasi kepada pada relawan bagiamana menjadi wisatawan yang ramah lingkungan dan ikut serta menjaga keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar.
Kegiatan yang akan diadakan YSEALI ini sendiri akan mengundang anak muda dari latarbelakang berbeda yang tertarik dengan isu keanekaragaman hayati. Peserta nantinya akan diberikan tanggungjawab untuk menjalankan mikro project di daerah asalnya terkait isu konservasi dan pelestarian lingkungan melalui bantuan yang diberikan oleh YSEALI sendiri sebesar 10 juta untuk tiap kelompoknya. (ded)
{adselite}