MENARAnews, Jayapura (Papua) – Bertepatan dengan hari peringatan sumpah pemuda ke-87 tanggal 28 Oktober 2015, Wali Kota Jayapura, Papua, Benhur Tomi Mano meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua untuk segera membentuk KNPI Kota Jayapura.
Pihaknya juga menyayangkan lambannya pembentukan lembaga yang diyakini sebagai pencetak generasi muda pemimpin bangsa, pada dunia birokrasi, politik, wirausaha dan lainnya di Wilayah Kota Jayapura.
Menurutnya, sudah cukup lama KNPI Kota Jayapura belum dibentuk, setelah beberapa waktu lalu dikukuhkan karteker oleh Provinsi Papua. Dan hal itu menunjukkan citra kurang baik di kota yang saat ini menjadi barometer pada segala bidang tersebut.
“Untuk itu saya minta secepat dan sesegera mungkin KNPI Kota Jayapura, untuk menghimpun para pemuda yang ada di Kota Jayapura, karena KNPI merupakan labolatorium penyiapan pemimpin yang bisa diterjunkan di dunia birokrasi, politik, wiraswasta dan lain-lain. Karena pemuda adalah harapan bangsa dan juga harapan Kota Jayapura,” kata Benhur Tomi Mano seusai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10).
Guna kelancaran pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Kota Jayapura, BTM panggilan akrab Wali Kota itu mengaku telah mengucurkan dana sebesar Rp. 100 juta lebih, sehingga diharapkan tidak menunggu waktu yang lebih lama lagi sudah bisa dilaksanakan Musda.
“Pemerintah Kota (Pemkot) siap mendorong, membackup supaya pelaksanaan Musda tersebut dapat berjalan sukses,” ungkapnya.
Pemuda Sekarang Berbeda Dengan Pemuda Zaman Dulu
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano atau yang akrab disapa BTM mengakui pemuda di Kota Jayapura jumlahnya cukup banyak, namun tidak mempunyai idealisme yang tinggi bila dibandingkan dengan pemuda zaman dulu, yang jumlahnya sedikit namun memiliki kualitas yang luar biasa.
“Dimana dengan keterbatasan jumlah mereka namun ikut memperjuangkan bangsa dan Negara hingga titik penghabisan,” kata BTM di Kota Jayapura, Rabu (28/10)
”Tapi pemuda kita sekarang ini di alam yang demokrasi dan memiliki peluang sangat besar,tapi apa yang mereka buat untuk bangsa dan Negara kita ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, dua pemuda yang dikirim untuk belajar di luar negeri, setelah kembali ke Indonesia mereka membangun bangsa. Namun sekarang ini kata BTM, banyak pemuda yang dikirim untuk belajar di luar negeri malah setelah kembalinya ke Indonesia mereka malah menjual negaranya sendiri.
“Ini yang sangat disayangkan. Mari dengan tekad bapak presiden,sesuai nawacitanya pemuda bersatu, bangkit untuk menyelamatkan bumi ini, mari kita bersama-sama pemuda di kota ini menyelamat bumi, hutan demi orang banyak,” ungkapnya kepada pemuda Kota Jayapura khususnya.
Pihaknya juga mengimbau pemuda untuk merubah perilaku yang bertolak belakang dengan negara ini, agar seirama dengan keinginan serta menjadi teladan bagi pemuda lain baik dalam Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga iman.
“Saya hanya pinjam kata waktu saya belajar di SMP Muhamadiyah Yapis, kita harus hijrah, (berpindah). Berpindah moral untuk menjadi teladan yang baik untuk pemuda sekarang ini dan juga hijrah membentuk SDM yang kuat untuk membantu pemerintah baik provinsi, kabupaten dan kota,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Jayapura, Yakomina Rumbiak Dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-87 tahun 2015, berpesan kepada pemuda di Kota Jayapura, untuk menjadi pemuda yang beriman, mandiri, dan berperan aktif dalam dalam memberikan ide dan gagasan dalam pembangunan Kota Jayapura. (Surya)
{adselite}