MENARAnews, Ankara – Dua bom meledak saat warga etnis Kurdi sedang melakukan pawai atau long march aksi damai di pusat ibu kota Ankara, Turki. Ledakan itu terjadi pada Sabtu (10/10/2015) pukul 10.05 pagi waktu setempat di dekat stasiun kereta api utama.
{adselite}
Menurut keterangan dari dari juru kamera stasiun televisi NTV, ledakan itu terjadi di tempat yang berbeda dan jarak antar ledakan hanya dalam hitungan detik. Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan ledakan bom itu mengakibatkan setidaknya 30 orang tewas dan 126 lainnya luka-luka.
Belum jelas bagaimana bom itu meledak, namun menurut media pemerintah Turki Anadolu Agency, diduga ledakan itu terjadi akibat serangan bom bunuh diri. Kantor berita Anatolia juga mengatakan hal yang sama, insiden ledakan bom tersebut kemungkinan besar diakibatkan oleh aksi “The Lone Wolf” (pembom bunuh diri).
Pemerintah Turki saat ini secara resmi menyatakan bahwa insiden ledakan bom tersebut merupakan aksi terorisme.
“Kami menduga bahwa ledakan ini adalah serangan terorisme,” ujar otoritas resmi pemerintah Turki yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dilansir AFP.
Namun hingga saat ini, belum ada pihak yang menyatakan atau diketahui bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan terhadap pawai etnis Kurdi di Ankara. Pemerintah Turki saat ini sedang melakukan investigasi terkait ledakan tersebut. Perdana Menteri Turki, Ahmed Davutoglu, telah melakukan pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri, Yalcinn Akdogan untuk mengambil langkah untuk mengungkap insiden ledakan bom itu.
Sebelumnya, Turki, sebulan terakhir ini melakukan agresi militer (serangan balik) terhadap kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di perbatasan, serangan ini diperkirakan mengakibatkan 1700 militan PKK dan 140 tentara Turki tewas di medan pertempuran.
Pawai atau long march aksi damai yang dilakukan oleh anggota partai sayap kiri serta pendukung nasionalisme Kurdi itu bertujuan untuk memprotes konflik antara pemerintah Turki dan militan Kurdi di Turki tenggara.
Konflik antara pemerintah Turki dan etnis Kurdi terjadi sejak tahun 1984. Mereka ingin memisahkan diri dengan Turki karena adanya perbedaan bahasa dan budaya. Konflik ini akhirnya memicu terbentuknya kelompok bersenjata atau militan PKK, sehingga berujung terjadinya kontak senjata dan aksi terorisme, serta mengakibatkan setidaknya 40 ribu orang tewas.
Berikut ini foto ledakan bom di Ankara, Turki
Detik-detik menjelang ledakan bom
Beberapa orang memberikan pertolongan pada korban ledakan bom
Dua orang korban luka-luka merasa depresi akibat ledakan bom tersebut
Para demonstran yang selamat dalam serangan bom itu terlihat sok dan depresi
Tercatat ada 30 orang tewas dalam insiden ledakan bom itu
(ADF)
Image Source: Daily Mail/Reuters/Anadolu/EPA/Twitter