MENARAnews, Padang – Ratusan mahasiswa dari Universitas Negeri Padang (UNP) dan Universitas Andalas (Unand) melakukan aksi unjuk rasa ke gedung DPRD Sumbar, Jalan Khatib Sulaiman, Padang, Selasa (20/10). Aksi tersebut dilakukan untuk menyampaikan aspirasi terkait evaluasi kerja 1 (satu) tahun pemerintahan Jokowi-JK dengan tema “padamkan Jokowi-JK, permasalahan kabut asap yang tidak kunjung selesai dan penurunan nilai tukar rupiah”.
Mahasiswa menganggap masih banyak janji-janji Jokowi yang belum diterapkan, bahkan gagal. Selain itu, terkait masalah asap, pemerintah dianggap tidak serius dalam menanganinya, karena hingga saat ini masalah asap masih berlangsung.
“Masih banyak bencana dan masalah di Padang yang tidak dipedulikan dan diselesaikan. Rakyat tidak membutuhkan pencitraan, namun butuh bukti yang menghasilkan kerja yang baik,” teriak Syahrul yang merupakan Mahasiswa UNP sekaligus orator.
Dalam aksinya, mahasiswa meminta ketegasan pemerintah terutama Joko Widodo dalam mengambil sikap mengatasi segala permasalahan di negeri ini. Selain itu, mahasiswa memaksa untuk masuk ke dalam gedung DPRD Sumbar namun hanya perwakilan yang berhasil masuk.
Dalam pertemuan terbatas antara Ketua DPRD, Ketua Komisi I DPRD Sumbar, Presbem UNP dan Unand, wakil Presbem UNP dan mentri sospol bem unand serta beberapa anggota lainnya membahas tentang keinginan mahasiswa yang ingin memasuki sidang paripurna untuk menyatakan deklarasi pernyataan sikap mahasiswa Sumbar dan membuktikan bahwa DPRD Sumbar memang mendengar aspirasi rakyat melalui mahasiswa. Namun hal tersebut tidak berhasil dilakukan yang membuat mahasiswa semakin geram.
“Hari ini kita menyaksikan potret demokrasi di Sumatera Barat. Di rumah kita sendiri kita tidak bisa masuk menemui wakil rakyat, Hidup Mahasiswa!!”, ujar Galan Victroy yang sekaligus Pres BEM UNP.
Di akhir aksi, mahasiswa membentangkan spanduk yang berisi deklarasi mahasiwa tentang kegagalan Jokowi-JK dalam memimpin Indonesia selama 1 tahun ini. (Aditya N)