MENARAnews, Jakarta – Pemuda asal Jogjakarta ini sedang memberikan pemaparan dari hasil diskusi kelompok mengenai penanganan air bersih di perkotaan pada pertemuan pemuda Asia Pasifik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bekerjasama dengan lembaga Habitat PBB di auditorium Kementrian PU, Sabtu (17/10).
Pada forum ini, pemuda dari 46 negara termasuk Indonesia membahas mengenai isu-isu terkait perkotaan dalam rangka mempenringati hari perkotaan sedunia yang jatuh pada tanggal 30 Oktober nanti.
Pertemuan pemuda ini juga bertujuan memberikan masukan maupun solusi pada pemerintah dalam arahan program SDGs (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang sudah mulai dijalankan oleh PBB terutama di negara-negara tertinggal dan sedang berkembang.
Sebagai pertemuan pertama organisasi dan kelompok yang mewakili pemuda dalam diskusi agenda perkotaan di tingkat regional, APUFY menawarkan langkah menuju penguatan kemitraan yang konstruktif dengan pemuda sebagai pemangku kepentingan utama dalam masalah yang dihadapi kota Asia.
Keterlibatan Pemuda hari ini adalah investasi untuk masa depan pada pembangunan berkelanjutan dan inklusif. Generasi muda saat ini di Asia-Pasifik diperkirakan akan berada di garis depan masyarakat penuaan sebagai negara berpenghasilan menengah jatuh tempo cepat di wilayah tersebut. Pemuda-pemudi muda Asia Pasifik memiliki banyak perdebatan untuk menawarkan kepada dunia tentang tantangan perkotaan baik peluang dan solusinya.
Seorang peajar dari Tiongkok, Juan We, mengarakan bahwa forum ini sangat baik latarbelakang dan tujuannya secara substansi. Isu yang dibahas memang sedang berlangsung secara simultan. Menurutnya pemuda harus mengambil bagian dalam pembangunan berkelanjutan terebut.(Ded)
{adselite}