MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Kepengurusan Partai Amanat Nasional (PAN) Sumsel yang hingga kini belum konkret ternyata memunculkan isu baru. Dimana pihak Muhammadiyah juga meminta bagian kursi jabatan kepengurusan. Namun hal itu dianggap wajar karena Muhammadiyah memang merupakan bagian daripada PAN itu sendiri.
Dikatakan salah satu formatur pembentukan kepengurusan PAN Sumsel, Joncik Muhammad, wajar saja apabila Muhammadiyah meminta kursi kepengurusan PAN Sumsel, karena memang merupakan bagian PAN.
“Wajarlah, dan memang Muhammadiyah banyak memiliki figur kok. Seperti Pak Rudy Apriadi, selain dia anggota dewan Sumsel, dia juga mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah. Mungkin dia salah satu kandidat dari Muhammadiyah,” ucapnya.
Hal serupa juga dikatakan Ketua DPC PAN Kabupaten Ogan Ilir, Rusdi Tahar. Dia menilai jika Muhammadiyah meminta jatah kepengurusan merupakan hal yang sah sah saja.
” Namun hak dan kewenangan bukan milik institusi tetapi menjadi hak ranah daripada formatur yang telah ditunjuk untuk menentukan kepengurusan PAN Sumsel. Akan tetapi bilamana dalam jenjang waktu satu bulan formatur tidak menemukan kesepakatan maka akan diambil alih oleh DPP,” katanya.
Dia juga menilai, jatah Muhammadiyah itu penting karena memang Muhammadiyah pernah menjadi bagian dari PAN agar juga dapat diakomodir.
“Bahkan, memang bisa dibilang Muhammadiyah yang melahirkan PAN ini,” tutupnya. (AD)
Â