MENARAnews, Medan (Sumut) – Saat ini tempat prostitusi berkedok tempat Spa dan lainnya semakin marak. Tak sedikit juga masyarakat yang menuntut pemerintah untuk melakukan penindakan terhadap hal tersebut.
Seperti yang dilakukan komunitas dzikir yang mengklaim dirinya bernama Majelis Dzikir Ash Sholah Sumut (MDAS). Ketua MDAS, Ustad Muhammad Dahrul Yusuf mengatakan apabila tempat prostitusi yang berkedok SPA tidak diberantas pihaknya akan menurunkan massa yang lebih banyak. Hal tersebut ditegaskannya di Mapolresta Medan, di Jalan HM Said No 1, Medan, Senin (12/10).
“Majelis Dzikir akan menurunkan sebanyak 5.000 ummat Islam se-Sumut untuk memberantas tempat maksiat apabila polisi dan aparat terkait tidak juga menanggapinya dan segera menutup tempat maksiat tersebut,” tegas Ustad Dahrul.
Sebelumnya, tanggapan serupa juga datang dari Masyarakat Pribumi Indonesia (MPI) melalui koordinatornya, Anwar Bakti. Anwar Bakti menegaskan, aparat terkait jangan tutup mata dengan persoalan ini. Hal ini telah meruntuhkan moral umat, “Jangan mereka menutup mata dengan persoalan ini dan jangan kita hanya membangun dari segi fisik saja, moral ‘pun harus dibangun juga,” tegasnya.
Dari Informasi yang dihimpun Menaranews.com salah satu tempat SPA bernama Mei Ching, pemilik Mei Ching Spa menyediakan kamar khusus yang berada dilantai III. Kamar itu disediakan pemilik Mei Ching Spa bagi karyawannya yang akan berhubungan badan bersama tamu pria hidung belang.
Informasi tersebut diperoleh dari salah seorang karyawan tempat maksiat tersebut. Menurut dia, kalau dirinya mendapat tamu yang ingin mendapat pelayanan ‘plus-plus’ ia meminta kamar khusus yang berada di lantai III dengan Ching-Ching.
Setiap karyawan diharuskan membayar Rp 75 ribu kepada Ching-Ching. Namun, apabila tidak membayar uang sewa kamar tersebut, pemilik Mei Ching Spa mengusirnya, bahkan berdampak pada pemberhentian kerja.(yug)