MENARAnews, Pematangsiantar (Sumut) – Setelah melalui persidangan yang cukup panjang dan penuh keseriusan, akhirnya civitas GMKI Cabang Medan resmi memiliki penanggungjawab baru, yakni Ketua Cabang dan Sekretaris Cabang masa bakti 2015 – 2017 yang disahkan melalui konferensi cabang di Wisma HKI Pematangsiantar, Minggu (11/10).
Adapun nama-nama yang direkomendasikan sebelumnya sebanyak empat orang, namun yang bersedia lebih tegas untuk maju dalam pemilihan ketua cabang yakni, Jefriyanto Sihotang dari Komisariat Fakultas Hukum USU, Valentino Panjaitan dari Komisariat Fakultas Ekonomi USU dan Benardo dari Fakultas Teknik Unimed.
Setelah pemaparan visi dan misi, para calon disuguhkan dengan pertanyaan dari peserta konfercab dan dipersilahkan berdebat untuk mengadu arguman masing-masing calon.
Dari hasil pemilihan dan perhitungan yang dilakukan, sebanyak 122 suara yang terhimpun dari seluruh anggota/utusan masing-masing komisariat GMKI Cabang Medan, memilih Valentino Panjaitan sebagai GMKI Cabang Medan baru yang akan memimpin pada dua tahun dalam satu keperiodean. sementara untuk Sekretaris Cabang, Rahmad Marbun terpilih mendampingi Valentino dalam mengurus organisasi ini kedepan.
Marganda Purba, mantan Ketua GMKI Medan periode 2005 – 2007 mengatakan bahwa konferensi ini merupakan ranah tertinggi ditingkatan cabang Medan dan merupakan wadah untuk mengakomodir seluruh kebutuhan dan pergerakan dalam satu masa keperiodean.
“Ya, Kita selaku senioren mendukung lah seluruh kegiatan adek-adek mahasiswa, artinya Kita juga tidak mengintervensi mereka karena memang Kita tidak punya kepentingan dan tidak ingin menciderai proses yang sangat penting ini, intinya Kita selalu siap sedia membantu mereka dengan segala permasalahannya,” ucap alumni Administrasi Negara USU tersebut.
Ditempat yang sama, Billy Hans Pasaribu, Ketua Komisariat FISIP USU masa bakti 2014 -2015 mengatakan juga bahwa Kofercab ini berjalan dengan baik, meskipun ada sedikit gesekan selama proses persidangan. Namun Ia menilai itu hal yang sangat lumrah sebagai proses belajar terutama GMKI sebagai organisasi gerakan dan organisasi kader.
“Konfercab ini Kita jadikan momen mengevaluasi kinerja Badan Pengurus Cabang masa bakti sebelumnya, sekaligus juga menyusun perencanaan pergerakan pada kepengurusan cabang yang akan datang, jadi Kita benar-benar serius agar GMKI tetap eksis dan aktif dalam garis perjuangan.” ucapnya.
Untuk perangkat kepengurusan lainnya, dibentuk tim formateur yang diambil dari anggota komisariat dan termasuk didalamnya ketua dan sekretaris cabang terpilih untuk membahas siapa-siapa saja yang berhak dan berkapasitas untuk membantu penanggungjawab dalam menjalankan roda organisasi. (ded)