MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Banyaknya potensi pariwisata di Provinsi Sumsel, khususnya wisata alam dan budaya hingga saat ini dirasakan masih belum dapat dimaksimalkan dalam pengelolaannya, sehingga menurut Ketua Komisi V DPRD Sumsel, Fahlevi Maizano, dengan potensi yang ada, Sumsel dapat menjadi destinasi wisata. Namun dalam pengembangannya harus melibatkan pihak ketiga.
“Ada baiknya juga melibatkan pihak ketiga atau swasta dalam pengelolaan, tak hanya dari Dinas Pariwisata saja,” ucap Fahlevi Maizano yang lebih akrab dengan sapaan Boy ini.
Dalam hal itu juga, sambung Boy, guna pengelolaan yang maksimal tentu saja memerlukan pendanaan yang cukup besar serta membutuhkan sarana yang memadai. Pembuatan program harus melibatkan pihak swasta. Sebab, kedatangan wisatawan tidak hanya cukup alam dan natural saja. Pemerintah daerah tidak bisa langsung menerima hasil begitu saja.
“Jadi, ada keterkaitan kultur, budaya, dan kegiatannya apa. Ini harus disiapkan termasuk budaya yang dibentuk,” katanya.
Di Sumsel sendiri terdapat banyak potensi pariwisata. Mulai dari Danau Ranau, Gunung Dempo, hingga Goa Putri. Tak hanya itu, Sumsel juga memiliki sejumlah pantai. Sebut saja, Pantai Parai Tenggini, Pantai Matras, dan Pantai Pasir Padi. Bukit Selero dan Rumah Limas juga menjadi ikon Provinsi Sumsel. Dengan mencontoh Bali, yang wisatawannya bisa tahan satu minggu, menjadi pekerjaan yang harus dilakukan. Karena banyak objek wisata, wisatawan bisa menikmati pantai, budayanya, heritagenya.
“Bagaimana menciptakan itu, karena multi efek cukup besar,” ucap Boy.
Terakhir politisi PDIP itu menuturkan, kedatangan wisatawan yang semakin banyak paling tidak mendorong industri rumah tangga, dimana kedatangan wisatawan yang akan membawa oleh-oleh dan mencoba kuliner lokal. Dengan begitu, maka bisa membangkitkan industri-industri kecil lainnya seperti kerajinan tangan dan cindera mata.
“Tentu saja perkembangan ekonomi masyarakat juga meningkat apabila banyak wisatawan yang mengunjungi wisata di Sumsel ini,” tutup dia. (AD)
{adselite}