MENARAnews, Medan (Sumut) – Suasana terasa sedikit mencekam di sekitar Kampus Universitas HKBP Nomensen sore tadi. Pasalnya adalah terjadi bentrokan antar Mahasiswa Nomensen, Selasa (27/7).
Diduga bentrok dipicu oleh permainan Futsal di hari sebelumnya. Kedua kubu yang bertikai bisa diredam ketika puluhan anggota Sabhara masuk ke lokasi pertikaian dengan menggunakan trail.
Tiga orang dari salah satu kubu kini masih dirawat di klinik yang ada dalam kampus. Salah seorang korban pertikaian tersebut bahkan mengalami pendarahan di bagian pipi dan hidung. Â
Salah seorang saksi yang merupakan mahasiswa Nomensen mengatakan, korban yang menderita  pendarahan di pipi itu terkena lemparan batu. Mereka mengklaim dirinya diserang oleh kubu lain. Tak lain, hanya masalah sederhana bisa memicu pertikaian antar kelompok.Â
“Tiga orang dibawa di klinik kampus. Itu pas bentrok di depan KFC,” Ujar saksi yang tak ingin namanya disebut.Â
Saksi tersebut juga mengatakan, ada anggota kepolisian yang berpakaian preman dan ikut dalam pertikaian itu.
“Tadi dilaga juga yang orang batak sama polisi nias. Jadi polisi ini pakai baju preman masuk, bantuin karena dipanggil orang nias. Soalnya tadi ada polisi nias masuk nodongkan pistol sama mahasiswa yang batak,” ujarnya.Â
Martin Simangunsong, Dekan Fakultas Hukum mengatakan, pihaknya akan melakukan mediasi agar tidak lagi terjadi pertikaian antar mahasiswa. “Kami dari kampus punya rencana untuk melakukan penyelidikan adanya keributan itu. Oleh karena itu, pihak kampus akan segera memanggil kedua pihak dan juga senior untuk meredam bentrokan ini,” ujarnya saat ditemui.Â
Pihaknya juga mengatakan tak ada yang mengalami luka dalam bentrokan tersebut. Padahal sudah jelas ada korban yang dibawa ke klinik di dalam kampus. “Yang luka sepertinya nggak ada. Cuma hanya lemparan batu, aku aja hampir kena,” katanya. Â
Kapolsek Medan Timur, Kompol Sisca Munthe mengatakan bentrokan tak berlangsung lama dan mengatakan dengan lugas tidak ada jatuh korban. “Tidak ada korban. Kurang lebih 10-15 menit kejadiannya berlangsung,” ujarnya saat ditemui disekitar kampus.Â
Hingga saat ini, polisi masih melakukan penjagaan untuk mencegah terjadinya bentrok susulan. (yug)
{adselite}