MENARAnews, Serang (Banten) – Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh PMII di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) dibubarkan secara paksa oleh Kepolisian pada Selasa (06/10).
Dalam melaksanakan aksinya, PMII memiliki beberapa tuntutan antara lain:
- Rano Karno harus mundur dari jabatannya karena tidak layak memimpin dan tidak mampu menjawab impian rakyat Banten;
- Rano harus segera pulang kampung dari tanah Banten karena tidak bisa mengendalikan bawahannya untuk berperilaku dan bekerja yang berorientasi pada kemajuan Banten;
- Bersihkan Banten dari oknum komunis yang telah merusak moral kebantenan dan
- Nandy Mulya harus meninggalkan jabatannya sebagai Kepala Dinas Sosial karena sudah gagal menjalankan 13 tupoksi sebagai Kepala Dinas Sosial dan sudah mencoret nama baik seluruh masyarakat Banten.
Setelah kurang lebih 30 menit melaksanakan aksi, pasukan Sabhara dari Polres Serang datang dan langsung membubarkan paksa massa dari PMII. Pasukan Sabhara ini merupakan pasukan yang pada hari yang sama juga mengamankan demonstrasi di IAIN SMH Banten.
Aksi dibubarkan secara paksa karena dinilai tidak memiliki ijin, akan tetapi massa menolak mundur. Tidak tahu apakah ijin ditolak atau memang tidak ada ijin sama sekali. Yang jelas ijin tidak turun”, ujar AKP Olan ketika diwawancari MENARAnews.
Hal tersebut sempat menimbulkan aksi dorong-dorongan yang kemudian memicu emosi baik dari oknum Polisi maupun massa PMII. Dalam aksi tersebut, seorang oknum Polisi memukul kader PMII.
Korlap aksi, Abdul Rojak mengatakan bahwa PMII telah mengajukan ijin meskipun malam hari. “Karena aksi ini merupakan aksi gabungan PMII se-Provinsi Banten jadi ijin diberikan ke Polda Banten”, tambah Abdul Rojak.
Karena merasa telah mengajukan ijin ke Polda Banten serta melakukan demonstrasi secara damai dan sesuai dengan prosedur, massa PMII akhirnya bergerak ke Polda Banten untuk melakukan audiensi dengan Kapolda Banten, Brigjen Pol Drs. Boy Rafli Amar.
Tetapi sebelum massa memasuki Polda Banten, sebanyak empat orang kader PMII yang dinilai provokatif oleh pihak kepolisian diciduk oleh Polres Serang. (Ivn)