MENARAnews, Medan (Sumut) – Himpunan Mahasiswa Langkat (Himala) Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan seminar Bedah Buku yang berlangsung di Gedung Pengadilan Semu USU, Kamis (22/10).
Kegiatan bedah buku tersebut menghadirkan narasumber sekaligus penulis buku “Tengku Amir Hamzah” yaitu Dato Sri Prof. Dr. Ir. H. Djohar Arifin Husein, M.sc yang merupakan Mantan Ketua PSSI sekaligus salah satu anggota Kepengurusan FIFA.
Hadir pula H. Muhammad D (Staff Pemprov Gubsu) yang mewakili Plt Gubsu, Tengku Erry Nuradi, Agung Kurniawan, S.Sos (Ketua Satuan Mahasiswa Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia/ Satma Ampi Langkat), Prof. Runtung Sitepu (Dekan Fakultas Hukum / Pembina Himala Usu) Muhammad Aldin, SE (Ketua Lintas Pemuda dan Pelajar) dan H. Ngogesa Sitepu, SH ( Bupati Langkat).
Djohar Arifin memberikan wejangan kepada peserta terkait pentingnya kesadaran generasi muda dalam keikutsertaanya melestarikan kebudayaan bangsa.
“Kalian tidak boleh malu dengan bahasa daerah asal kalian” ujar Djohar
Mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa tidak boleh melupakan budaya milik bangsa sendiri. Tidak mampunya mahasiswa pada masa sekarang dalam berbahasa asal daerahnya menunjukan suatu ironi yang sedang terjadi saat ini. Pihaknya juga mengatakan sudah sepatutnya mahasiswa mengikuti perkembangan zaman tapi bukan berarti melupakan budaya sendiri.
Merujuk dari perjalanan tokoh nasional Tengku Amir Hamzah yang mencetuskan dan memperjuangkan bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda bangga. Bahasa Indonesia yang berawal dari bahasa daerah yaitu bahasa melayu dapat mempersatukan beragam suku dan budaya di Indonesia tanpa adanya perpecahan konflik seperti halnya yang terjadi di Timur Tengah dan negara-negara lain. Sehingga jangan malu dengan bahasa daerah dan bahasa Indonesia.
Djohar menghimbau kepada mahasiswa untuk melestarikan budaya daerah karena Indonesia bukanlah Indonesia tanpa budaya yang saat ini dimiliki Indonesia. Jangan lagi Indonesia kehilangan sumber daya alam, kebudayaan dan tokoh-tokoh nasionalnya yang diklaim oleh negara lain.
Djohar Arifin juga menegaskan kepada para peserta khusunya yang berasal dari Langkat untuk mewujudkan kembali Langkat sebagai The Queen Of City di Indonesia sebagai pusat sumber minyak terbaik, menjadi percontohan pemerintahan dengan keungulan sumber daya manusianya seperti pada masanya dulu.
Ketika disinggung apa motivasi Prof ( panggilan Djohar Arifin) menulis buku tentang tokoh nasional dan bukanya tentang dunia sepak bola, Djohar menjawab bahwa tujuan penyusunan buku tersebut agar sejarah Kesultanan Langkat dan tokoh-tokoh nasional yang berasal dari Langkat dapat terdokumentasi secara tertulis agar tidak terjadi pembelokan sejarah hingga pengklaiman oleh negara lain.
Jangan sampai Tengku Amir Hamzah diklaim sebagai tokoh nasional Malaysia. “Tengku Amir Hamzah merupakan keturunan melayu asli Indonesia”,tandas Djohar. Selain itu generasi muda perlu mengenal tokoh-tokoh Indonesia yang selama ini terlupakan. Tokoh-tokoh nasional Indonesia tidak hanya berasal dari Pulau Jawa tetapi juga banyak yang berasal dari Sumatera Utara dan daerah lainnya.
Pada kesempatan tersebut Beliau juga memberikan banyak motivasi dan tips sukses kepada puluhan peserta bedah buku yang sempat hadir termasuk menceritakan riwayat hidupnya dari menjadi pemain sepak bola hingga Ketua PSSI, dari mahasiswa hingga menjadi rektor, dari PNS golongan rendah hingga tertinggi.
Para peserta acara ini terbilang memiliki antusias tinggi dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Djohar Arifin. Bahkan diakhir acara para mahasiswa bergantian meminta foto bersama dan tanda tangan Djohar Arifin.(Jwt)
{adselite}