MENARAnews, Jambi – Musim kemarau di wilayah Jambi masih panjang, sementara cadangan air PDAM Tirta Mayang mulai menipis. Kondisi ini pun mendapat sorotan dari anggota Komisi II DPRD Kota Jambi. Dengan kelangkaan air ini selain kemarau panjang, juga disebabkan oleh permintaan konsumen yang meningkat.
“Menurut keterangan PDAM Kota Jambi, permintaan meningkat,” kata anggota Komisi II DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun.
Junedi mengatakan, guna menghindari kelangkaan semakin parah, PDAM diharapkan dapat mengirim air ke tedmon atau ke sejumlah tangki yang sudah diletakkan di tiap kelurahan. Sehingga distribusi air dapat merata di seluruh masyarakat.
“Kalau begini, PDAM tidak kita anjurkan untuk menambah pelanggan,” ucapnya.
PDAM baru boleh menambah pelanggan, kata Junedi, jika jaringan air sudah selesai dibangun. Kalau jaringan belum selesai, maka tidak dibenarkan untuk menambah pelanggan. Dikhawatirkan nantinya banyak pelanggan yang komplein karena aliran air tidak lancar.
Sementara itu, Plt Dirut PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, Erwansyah mengatakan krisis air yang terjadi saat ini, belum parah. Tetapi ke depan, pihaknya tidak bisa menjamin, karena sumber air bahan baku PDAM mengalami defisit akibat kemarau. Ia mengatakan siap mendistribusikan air melalui tangki yang sudah tersebar di setiap kelurahan. Itu yang bisa kami lakukan, selama cadangan air masih ada.
“Kalau warga perlu air tinggal hubungi kami, nanti kita kirim air,” akuinya.
Kini sejumlah wilayah Kota Jambi mengalami kekeringan maha dahsyat. Bahkan sudah lebih dari 4 hingga 7 hari air tidak mengalir ke rumah warga. PDAM pun pontang-panting menyediakan air bersih dengan mobil bermuatan 5.000 liter. Sebagian besar sumur warga pun kering kerontang.
“Musim hujan akan jatuh pada pertengahan November 2015,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Jambi, Dwi Atmoko.
Ia menjelaskan prediski ini cukup akurat, bahwa musim hujan pada tahun ini mengalami kemunduran dari prediksi semula yang diperkirakan pada pertengahan Oktober 2015, kini menjauh sebulan lebih.(RN)
{adselite}