MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Memiliki misi untuk menyatukan segenap masyarakat Zuriat (keturunan) Palembang dan menjaga serta melestarikan adat, seni, dan budaya sekaligus nilai-nilai kejuangan para Raja/Sultan Palembang yang Islami, sekelompok orang yang lahir dari berbagai golongan dengan mengatasnamakan Persatuan Zuriat Palembang (PZP) akan mendeklarasikan diri besok, 14 Oktober 2015, di Masjid Darul Mutaqqin, Pasar Kuto Palembang.
Dikatakan Ketua Stering Comite (SC) Persatuan Zuriat Palembang (PZP), Drs H Mgs Zainal Abidin SH MM, mereka membentuk persatuan itu dengan misi untuk menyatukan dan mendayagunakan keturunan/Zuriat Palembang di seluruh Indonesia dan mancanegara sekalipun. Misi daripada PZP sendiri, diharapkan sebagai wadah menampung aspirasi dan menyalurkan aspirasi keturunan/Zuriat Palembang kepada pemerintah dan PZP sendiri.
“Kita bukan mau mengkotakkan diri. Sebetulnya sudah lama ada, namun untuk ditampilkan belum bisa. Setelah ada ucapan dari Gubernur saat pelantikan Walikota Palembang lalu yang menyinggung adanya dua Sultan, barulah kami menghimpun diri dan mendeklarasikan diri, dengan harapan mampu mempersatukan semua persepsi berbagai kelompok warga Palembang dan menyatukan kedua Sultan yang ada,” jelas dia.
Selain itu, sambung Zainal, PZP sendiri didirikan sebagai mitra pemerintah dalam melestarikan aset-aset sejarah, adat, seni, budaya serta pariwisata Pemerintah Sumsel Kesultanan Palembang. Juga melestarikan adat, seni, budaya leluhur Kesultanan Palembang dan aset-aset Kesultanan Palembang serta makam-makam leluhur Zuriat Palembang.
“Kami memiliki tujuan agar menjadi organisasi yang kompak, profesional, dan tertib dalam menjalankan fungsinya untuk menyatukan Zuriat Palembang, menjaga dan melestarikan adat istiadat, seni budaya, serta nilai kejuangan Kesultanan Palembang Darussalam yang Islami. Mampu menghimpun potensi dan menggalang tokoh tokoh Palembang untuk mendukung kemajuan masyarakat keturunan/Zuriat Palembang di segala bidang,” beber Zainal.
Di tempat yang sama, Ketua Pelaksana Acara, Syaiful Padli menerangkan jika pembentukan PZP ini bukan untuk memisahkaan diri atau mau menciptakan Sultan baru, namun mereka hanya ingin menyatukan Zuriat Palembang yang ada di seluruh Indonesia bahkan dunia, serta mampu berperan menjaga kelestarian Kesultanan Palembang.
“Yang hadir disini semuanya penggagas. Berasal dari seluruh golongan, menghilangkan perbedaan dalam rangka melestarikan aset budaya juga,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu penggagas yang turut angkat bicara, Raden Irham Wijaya SH, mengutarakan, perpecahan antara kesultanan Palembang, mungkin akan menemukan titik temu dengan kehadiran pihaknya ini dengan harapan tidak ada persaingan, baik Sultan ataupun kelompok warga Palembang.
“Kami hanya ingin mempersatukan, tidak ada yang berbeda antara kami dengan organisasi warga Palembang lain, seperti Mang Cek Bi Cek atau KKP. Kami ke depan hanya minta bantuan pendataan agar benar benar diketahui berapa jumlah warga Palembang asli dan keturunan yang ada di Palembang, Indonesia, dan seluruh dunia,” jelasnya.
Dirinya menjelaskan juga, cara pihaknya nanti melakukan pendataan bisa mengetahui lewat internet dan mendaftarkan diri atau mengambil formulir langsung ke pihaknya.
“Melalui Internet, jika mengklik palembang, akan dapat diketahui data dan cara mendaftar dari mana dan guguk apa. Desember 2014 lalu membentuk tim 9 untuk mendeteksi secara akurat. Kami juga akan melakukan pendataan dan perekrutan secara manual dan door to door demi mendapatkan hasil yang benar-benar vailid,” ungkapnya. (AD)