MENARAnews, Medan (Sumut) – Sampai hari ini, kabut asap akibat karlahut masih menyelimuti Kota Medan. Akibatnya jarak pandang semakin pendek dan kualitas udara semakin memburuk.
Randiman Tarigan, yang baru saja dilantik menjadi PJ Walikota Medan melakukan aksi simpatik membagikan masker kepada pengguna jalan. Pembagian masker gratis ini dilakukan di jalan Balai Kota, Rabu (7/10).
Randiman bersama BNPB dan beberapa instansi lainnya labgsung membagikan masker bagi pengguna jalan. Randiman mengatakan kondisi udara di Medan belum menghawatirkan karena hanya terkena imbas dari daerah lain sehingga belum bisa dikatakan dalam status darurat asap. “Belum menghawatirkanlah, jarak pandang kita masih ratusan meter ke sana kan, jadi belum sampai kita bilang darurat tadi”, ujarnya.
Apabila, lanjut Randiman nantinya jarak pandang sudah tinggal 50 meter barulah bisa ditetapkan dalam keadaan darurat. Sudah seminggu belakangan Medan diselimuti kabut asap. Dan tak sedikit warga yang mengeluh dengan keadaan udara di Medan. Pipit salah satunya, warga jalan Brigjen Katamso ini mengaku sangat terganggu dengan adanya asap.
“Terganggu kali lah bang, mau kerja pun payah, naik kereta (Sepeda motor) mata perih, nafas sesak, takutnya lama lama kenak ISPA pula nanti”, katanya.
Lain lagi dengan kardiman yang memberikan statemen keras terhadap Presiden Jokowi yang belum menetapkan bencana asap sebagai bencana nasional. “Ntah cemana lah lagi pemerintah ini, udah kek gini asapnya tapi gak juga ditetapkan jadi bencana Nasional, cemanalah yang di riau itu, kasian kali”, ujarnya.
Kepala BLH Medan, Arief Tri Nugroho yang turut hadir dalam aksi pembagian masker mengatakan pihaknya saat ini sedang menunggu hasil pengukuran kualitas udara. Ditanyai soal kebijakan yang akan diambil, kembali lagi BLH masih menunggu hasil pengukuran kualitas udara. “Ada lima parameter, semuanya ada dibawah bakumutu yang namanya particular molekul, itu diatas 10 micron, itu diatas bakumutu”, katanya.
Jadi, lanjut Arif ada lima klasifikasi mulai dari, baik, sedang, tidak sehat, berbahaya, dan sangat berbahaya. BLH menyarankan warga agar mengurangi aktifitas diluar ruangan. (yug)