MENARAnews, Jayapura (Papua)– Dewan Adat Wilayah La Pago ( BALIM) menolak Konferensi Besar Masyarakat Adat Papua (KBMAP) III di Biak 28 oktober 2015 mendatang.
“Kami menolak kegiatan Konfrensi Besar Masyarakat Adat Papua (KBMAP) yang akan di selenggarakan di biak 28 oktober 2015 mendatang karena tidak sesuai prosedur, kata Dominikus Surabut saat menggelar jumpa pers di kantor Dewan Adat Papua (DAP) Rabu (14/10).
Masih di tempat yang sama, John Waff yang juga selaku Sekeretaris DAP Wilayah Ha Anim menyatakan penolakan pelaksanaan KBMAP III di Biak karena proses penentuan di Biak tidak transparan dan sangat sarat dengan titipan kepentingan personaliti ketimbang kepentingan penyelamatan hak-hak dasar masyarakat adat Papua yang tertuang dalam Manifesto. Adapun alasan penolakan tersebut seperti berikut ini.
- Karena kegagalan dalam kepemimpinan DAP periode ini. Kelompok yang menunggu di tikungan dan menjadikan KBMAP III sebagai momentum untuk merebut posisi demi mendorong kepentingan sendiri di atas kepentingan masyarakat adat Papua yang kita wakili atau perjuangkan saat ini.
- Rakyat ingin bersatu dan menjaga persekutuan yang sudah dibangun dan sedang menyata sekarang dalam menyelamatkan Papua dari ancaman serius dan pengambilan hak-hak dasar Masyarakat Adat papua jangan ada dusta di antara kita.
- Secara struktural tidak memenuhi syarat yaitu belum terbentuknya struktur Wilayah Adat Saireri.
- Secara prosedural Dewan Adat La Pago telah mengajukan diri sebagai tuan rumah KBMAP III dan bagi kami sejauh ini tidak ada alasan yang mendasar untuk menolak kesediaan La Pago menjadi tuan rumah KBMAP III.
- Karena sadar akan status La Pago yang memenuhi semua kriteria dan prosedur yang sudah kami lalui berkaitan dengan itu, maka masyarakat adat dari 6 daerah di wilayah La Pago tidak akan membatalkan niatnya sebagi tuan rumah pelaksanaan KBMAP III dan meminta masyarakat adat di lima wilayah lain untuk menghormati penyelenggaraan KBMAP di La Pago. (Surya)
{adselite}