MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di wilayah Sumsel hingga saat ini belum padam. Akibatnya, wilayah Sumsel terus diselimuti kabut asap yang terus mengancam kesehatan warga masyarakat. Untuk itu, akan dilakukan penyegaran personil Brimob dari Mabes Polri yang saat ini melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.
Mekipun lima negara, yakni Singapura, Malaysia, Australia, Rusia, dan Jepang telah memberikan bantuan berupa pesawat dan bahan kimia untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan. Namun nyatanya, hingga saat ini api tak kunjung padam dan wilayah Sumsel terus diselimuti kabut dan asap.
Berdasarkan data dari Polda Sumsel, saat ini seluas 2592,79 hektar lahan dari 19 perusahaan di Sumsel yang terbakar serta terdapat 533,5 hektar lahan perorangan yang diduga dibakar oleh 24 warga.
Semua kasus kebakaran hutan dan lahan hingga kini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan oleh penyidik Polda Sumsel dan jajaran, serta penyidik dari Bareskrim Mabes Polri.
Dampak belum padamnya api tersebut, membuat 200 personil Brimob Mabes Polri yang saat ini berjibaku memadamkan api di wilayah Sumsel, diganti. Sebanyak, 200 personel Brimob ini akan diganti dengan personil Brimob yang baru didatangkan dari Mabes Polri.
Wakapolda Sumsel, Brigjen Pol Syaiful Zachri mengungkapkan, penarikan personil tersebut bertujuan untuk penyegaran. Dari itulah, dilakukan aplusan (pergantian) personel.
“Sebenarnya, ada 400 personil yang ditukar, terdiri dari 200 personil yang ditempatkan di wilayah Sumsel dan 200 personil yang ditempatkan di wilayah Jambi,” katanya.
Masih dikatakannya, ratusan personil Berimob Mabes Polri tersebut akan dilakukan pergantian dalam waktu dekat ini.
“Hanya personil di lapangan yang diganti. Sedangkan, untuk penyidik dari Bareskrim tidak dilakukan pergantian,” tegasnya.
Mengenai sampai kapan mereka menjalankan tugas, dijelaskan Syaiful, personil yang dilakukan pergantian direncanakan bertugas selama sebulan.
Namun, kata Syaiful, suatu saat dapat berubah dengan melihat kondisi di lapangan nantinya. Jika sudah tidak ada lagi kebakaran hutan dan lahan, maka anggota akan dipulangkan.
“Ya rencananya, direncanakan bertugas selama satu bulan, namun tak menutup kemungkinan akan diperpanjang. Itu melihat dari kondisi di lapangan nantinya,” tandasnya. (SI)