MENARAnews.com, Pontianak (Kalbar) – Kendati kabut asap masih menyelimuti Kota Pontianak, namun tidak menyurutkan umat muslim untuk melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha 1436 Hijriyah di lapangan depan Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (24/9). Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, Wakil Wali Kota, Edi Rusdi Kamtono dan Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Mochamad Akip ikut melaksanakan Shalat Idul Adha bersama masyarakat. Abdul Syukur Mustafa sebagai imam, sedangkan khatib adalah Harjani Hefni.
Dalam untaian hikmah khutbah Idul Adha, Harjani menyampaikan, terdapat tujuh dampak berkurban bagi kehidupan manusia agar menjadi berkah dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah melalui amalan yang hukumnya sunnah mu’akad ini. Diantara dampak itu, pertama adalah menghidupkan semangat cepat merespon perintah Allah.
“Orang yang selalu merespon perintah Allah akan mendapatkan balasan yang baik dari Allah, yang akan berdampak baik kehidupan dunia dan di akhirat. Sedangkan orang yang tidak merespon, maka akan menyesal sejadi-jadinya hingga rela membayar apa yang mereka lalaikan, dengan harta yang mereka miliki,” ujarnya.
Kedua, sebagai salah satu cara menunjukkan ketaatan yang sempurna kepada Allah, SWT, sebagaimana di contohkan Nabi Ibrahim yang diperintahkan menyembelih anaknya Nabi Ismail. Namun dikarenakan ketaaatan total untuk mendapatkan keridhoan Allah, ketaatan sempurna itu pun berdampak besar bagi Nabi Ibrahim, yang namanya abadi hingga hari ini, yang selalu disebut dalam bacaan shalat.
“Sehingga menaati ajaran agama Allah mendapatkan kedamaian dan keberkahan hidup seperti yang diberikan kepada Nabi Ibrahim dan Ismail,” kata Harjani.
Ketiga, dengan berkurban sebagai salah satu cara untuk mensyukuri nikmat Allah. Sebab orang yang pandai bersyukur, akan mendapatkan tambahan nikmat dari Allah. Keempat, dengan berkurban akan mengobarkan semangat berbagi kebahagiaan dan menyembelih kepentingan pribadi.
“Yang artinya dengan berkurban dapat mendorong agar umat muslim lebih peduli dan memperhatikan sesama manusia, sehingga dapat menimbulkan hubungan kasih sayang di tengah-tengah masyarakat,” imbuhnya.
Khatib Harjani kembali menerangkan, jika dampak yang kelima dari berkurban adalah salah satu cara untuk merebut cinta Allah karena cinta Allah tidak akan bisa direbut kecuali dengan mengikuti sunnah Rasulullah, SAW. “Salah satunya dengan berkurban,” ungkapnya.
Keenam, dapat mengikis sifat bakhil atau pelit. Khatib menerangkan jika gara-gara penyakit ini, banyak ajaran agama yang terbengkalai, zakat tidak ditunaikan, haji tidak dilaksanakan, infaq tidak berjalan dan lain sebagainya. Sehingga dengan banyaknya kerugian akibat sifat ini, sudah seharusnya sifat ini dikikis dalam diri manusia.
“Terakhir, berkurban adalah salah satu bukti ketakwaan kepada Allah. Dengan takwa ini menjadi penyebab orang memiliki kekuatan untuk melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, sebab takwalah gelar terbaik dari Allah untuk manusia,” tukas Harjani.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, makna dari penyembelihan hewan kurban adalah bagaimana berkurban untuk berbagi kepada sesama. Keikhlasan Nabi Ismail merelakan dirinya untuk disembelih sebagaimana perintah Allah, SWT melalui mimpi kepada Nabi Ibrahim, orang tua dari Nabi Ismail, patut diteladani. Kesungguhan serta keikhlasan Nabi Ibrahim dengan menjalankan perintah Allah, SWT dibalas dengan mengganti putranya dengan hewan kurban. Hingga pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih.
“Intinya, apapun perintah Allah, SWT, kita wajib laksanakan. Berikan apapun untuk kepentingan orang banyak. Apapun yang terbaik dari diri kita, jika dibutuhkan orang banyak maka kita siap memberikannya,” tuturnya.
Makna dari kurban itu sendiri menurut pendapatnya pribadi, baru bisa dirasakan seseorang apabila ia bisa memberikan hal yang paling disayangi untuk kepentingan orang banyak. Sebagai Wali Kota yang diberikan amanah oleh masyarakat, dirinya harus memberikan apapun yang bisa diberikannya untuk kemaslahatan yang lebih besar.
“Kalau kita diberikan amanah untuk mengurus kota, berikan yang terbaik. Berikan yang terbaik yang ada pada diri kita untuk masyarakat. Itulah pengorbanan yang hakiki,” pungkasnya. (agn)