MENARAnews.com, Pontianak (Kalbar) – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016, ditegaskan Ketua DPRD Pontianak seluruh tender harus sudah selesai maksimal akhir Januari.
Mengingat anggaran 2015 hampir seluruh sektor anggaran terbentuk pada tender yang terlambat sehingga berpengaruh pada serapan anggaran yang masih belum cukup maksimal.
“Saya minta APBD 2016 ini, Januari sudah melakukan tender semuanya. Kami akan percepat pembahasan APBD 2016, supaya penyerapan anggarannya maksimal, pertumbuhan ekonomi membaik dan bulan Januari bisa berjalan dengan baik,” ujarnya kepada Menaranews.com, Rabu (30/09/2015).
Salah satu alasan kenapa ia menegaskan akhir Januari harus sudah tender yakni tidak mau kembali terjadi seperti 2015 ini. Dimana, realisasi anggaran sempat terhambat lantaran tender yang tak kunjung usai prosesnya, terlebih dalam melaksanakan tender tersebut memang terlambat.
Satar menjelaskan, selain tender terlambat juga adanya katakutan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Pontianak untuk membelanjakan uang tersebut, lantaran takut adanya kesalahan. Padahal, uang yang sudah dianggarkan itu memang untuk dibelanjakan dengan satu ketentuan yakni dapat dipertanggungjawabkan.
“Jangan takut belanjakan dana tersebut, asalkan sesuai dengan perundang-undangan, ikuti petunjuk. Tidak aka nada masalah, kalau ada administrasi, itu bisa dipertanggungjawabkan, karena administrasi tidak harus berurusan dengan penegak hukum,” tukasnya.
Padahal, tambah Satar, kalau pun ada temuan oleh pihak yang memeriksanya, berdasarkan aturan dalam penggunaan anggaran itu masih bisa direvisi oleh yang menggunakannya. “Kecuali jika ada temuan, itu pun masih ada jedah 60 hari untuk mengembalikan itu. Jadi pejabat BPATK nya jangan takut membuat kebijakan,”tuturnya.
Terkait APBD 2015 yang saat ini masih berjalan, jika dalam kurun waktu Oktober hingga Desember sebelum pergantian tahun masih saja terdapat SKPD yang belum maksimal mengalokasikan anggaran, Satar mengancam akan memangkas alokasi APBD 2016 dan akan dialihkan pada dinas lain yang merasa kurang berdasarkan laporan setiap tri wulannya.
“Jelas sekali, diberikan anggaran sekian, tapi kalau tidak terserap dengan baik atau tidak mencapai 90 persen, akan dievaluasi oleh badan anggaran. Akan kita pertanyakan kenapa sampai tidak maksimal anggarannya. Mereka diberikan dana yang tidak sedikit, tapi tidak digunakan maksimal. Mendingan kita berikan yang siap dan bisa kerja, penyerapannya dengan baik, itu yang benar,” katanya.
Disinggung dinas mana yang terancam akan dipangkas anggaran pada APBD 2016 nanti, politisi yang diusung partai berlambang kepala banteng bermuncung putih ini enggan membeberkan dan masih menyembunyikan SKPD tersebut.
“Saya tidak mau berbicara dinas mana yang terancam dipangkas, tapi yang jelas akan kita lihat badan anggaran stogmosis realisasi anggaran 2015 per tri wulan. Kita mau lihat samapi Desember anggaran habisnya dan sisanya berapa,” tegasnya.
APBD 2016, Satar menggambarkan tidaklah jauh berbeda dengan 2015. Hanya beberapa alokasi baru yang bersifat layak dan sudah harus dianggarkan. Sedangkan peningkatan bidang pendidikan, kesehatan serta infrastruktur tetap menjadi priritas pihak pemeintah dan pihaknya di DPRD Pontianak yang membahas APBD tersebut.
“APBD 2016 tidak ada perubahan signifikan, hanya menggeser belanja yang tidak penting saja. Hanya sekolah yang terbakar saja kita anggarkan Rp. 24 milyar, itu yang kita prioritaskan. 2016 nanti kita masih tetap focus kesehatan, pendidikan dan infrastruktur,” tutupnya. (agn)