MENARAnews, Sampit (Kalteng) – DPRD Kotim meminta agar rencana relokasi bandara baru di Kotim dapat dilaksanakan oleh Pemda mulai tahun anggaran 2016, minimal dilakukan dengan perencanaan berupa kajian teknis pembangunan oleh tim ahli.
Lokasi yang dianggap sangat potensial untuk pengembangan bandara kedepan yakni di kawasan Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit.
“Ya kita harus lakukan relokasi bandara itu untuk jangka panjang, makanya mulai tahun depan seharusnya sudah ada upaya melalui kajian teknis dan penelitian untuk tindak lanjut wacana itu,” ujar Dani Rakhman, Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Senin (21/9/2015).
Pengembangan Bandara Haji Asan Sampit dinilai akan sulit dilakukan karena makin banyak permukiman warga di sekitar bandara. Selain itu, gangguan kabut asap akibat kebakaran lahan setiap tahunnya, bahkan tiga hari terakhir aktivitas di bandara lumpuh total.
Lokasi yang dianggap sangat potensial untuk pengembangan bandara kedepan yakni di kawasan Ujung Pandaran, meskipun jarak lokasi baru itu sekitar 80 kilomater dari Ibukota Kabupaten Kotim, namun menurutnya akan lebih memberikan banyak manfaat dibanding hanya sekadar relokasi demi kepentingan penerbangan.
“Jika bandara dipindah ke pantai Ujung Pandaran, maka gangguan kabut asap tidak akan terjadi karena tiupan angin dari laut Jawa cukup kencang, dan kami sudah langsung meninjau disana beberpa waktu lalu,” katanya.
Saat ini harga tanah di daerah tersebut terbilang masih murah. Jika terus ditunda, harga dikhawatirkan akan bersangur naik. Oleh karena itu Pemda setidaknya harus mempersiapkan lahan seluas 100 hektar untuk rencana pembangunan bandara tersebut.
Dampak positif dan `multiplier effect` juga akan terasa bagi warga di wilayah Selatan. Misalnya akan berdiri hotel, rumah makan dan jasa lainnya yang mengangkat ekonomi warga setempat. Selain itu, Pariwisata pantai Ujung Pandaran juga akan berkembang, transportasi akan bertambah dan dampak ekonomi ikutannya juga akan terus meningkat.
Secara geografis, bandara di Ujung Pandaran juga dinilai sangat strategis, dengan kabupaten tetangga yaitu Seruyan sehingga penggunaan jasa transportasi udara juga akan meningkat. Untuk kepentingan lebih luas, relokasi bandara ke pantai Ujung Pandaran akan menghidupkan perekonomian di kawasan Selatan Kotim. (KK/Hidayat)