MENARAnews, New Hampshire – Sikap bakal calon presiden dari Partai Republik Donald Trump melalui pernyataannya yang terkesan rasis saat menanggapi pertanyaan soal Islam dari seorang penanya mendapat kecaman keras dari rival politiknya, baik dari kubu Partai Republik maupun Demokrat.
“Dia harusnya mengerti itu, apa yang disampaikan oleh orang itu adalah sebuah kesalahan dan seharusnya ia tidak menanggapi pertanyaan penuh rasa benci itu,” serang calon kuat Demokrat, Hillary Rodham Clinton.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih Josh Earnest. Ia sangat menyayangkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Trump yang justru meladeni sang penanya hanya demi meraih suara. Seharusnya ia meluruskan pertanyaan tersebut dan bertindak sebagai seorang patriot, seperti yang diperlihatkan John McCain pada 2008 saat menanggapi pertanyaan dari seorang wanita bahwa Obama adalah orang Arab.
Sementara itu, Senator South Carolina, Lindsey Graham, melalui akun twitternya juga bereaksi sinis terhadap pernyataan Trump.
“Saat berada dalam situasi seperti itu, kita harus bisa menentukan mana yang benar dan mana yang keliru, Donald,” cuit Graham seperti dikutip StarTribune.com (19/09/2015)
Berbagai kecaman tersebut berawal dari pertanyaan seorang pria pada Jumat malam waktu Amerika Serikat (AS) di balai kota Rochester, New Hampshire.
Pria itu mengeluarkan pertanyaan rasis terhadap Islam. “Saat ini, kita sedang berhadapan dengan masalah di negeri ini, yaitu orang muslim,” tanya pria tersebut
Reaksi tak terduga datang dari Trump sebelum pria tersebut menyelesaikan pertanyaannya. Trump tiba-tiba memotong kalimat si penanya, “Tepat sekali, semua sudah mengetahui bahwa presiden kita saat ini adalah salah satunya (muslim). Anda juga pasti tahu, dia bahkan bukan orang Amerika,” potong Trump.
Pernyataan Trump ini sangat kontroversial, karena rakyat Amerika sudah tahu benar kalau Barack Obama adalah seorang kristen.
Trump kemudian tertawa lepas setelah memotong pertanyaan si penanya, kemudian mempersilahkan pria itu melanjutkan pertanyaannya.
“Saat ini kita juga menghadapi semakin banyaknya kamp pelatihan muslim yang bertujuan untuk membunuh kita, yang ingin saya tanyakan, kapan kita bisa terbebas dari itu?” lanjut pria tersebut.
Trump malah menanggapi pertanyaan rasis penuh kebencian tersebut dengan berkata, “Kita akan melakukan pengamatan terkait hal itu dengan cara yang belum ada sebelumnya. Dan tahukah anda, banyak orang di luar sana yang membahas hal-hal buruk terkait masalah itu. Kita akan melakukan pencermatan terhadap masalah itu,” jawab Trump. (AD)