MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Diliburkannya sekolah selama kabut asap berdampak terhadap proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) karena siswa akan mengalami ketertinggalan banyak pelajaran.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalteng, Damber Liwan menerangkan, pihaknya sudah menyampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten/kota untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi ketertinggalan proses KBM tersebut.
“Bagi siswa yang diliburkan bisa diambil tindakan dengan cara memberikan tugas rumah. Dan jika kondisi sudah kembali normal, bisa ditambah dengan penambahan jam belajar,” tutur Damber Liwan kepada MENARAnews, Kamis (17/9/2015).
Diakui Damber, pihaknya akan selalu melakukan koordinasi dengan Disdik kabupaten/kota agar jangan sampai akibat diliburkan sangat berpengaruh dan mengganggu pembelajaran siswa.
“Kita menghimbau supaya Disdik kabupaten/kota selalu proaktif berkoordinasi dengan instansi terkait, yaitu Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk mengetahui kondisi terkini, sehingga bisa cepat diambil langkah kebijakan,” tukasnya.
Ditambahkanya, ada enam daerah yang sudah meliburkan siswa didiknya selama sepekan, hingga menunggu kondisi udara di Kalteng mulai membaik,pasalnya hingga saat ini Kondisi kabut masih berbahaya.
Enam daerah itu adalah Kota Palangka Raya, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Barito Utara (Batara), Pulang Pisau (Pulpis), Barito Timur (Bartim), dan Katingan. Kemudian ada juga yang meliburkan TK serta SD, ada juga yang hanya memundurkan jam masuk maupun mempercepat jam pulang.
Diharapkan pemerintah bisa menangani bencana kabut ini secara baik, supaya proses belajar mengajar bisa kembali normal dan siswa bisa mengejar ketertinggalan pelajaran.
Sementara itu, Wakil Walikota Palangka Raya Mofit Saptono sempat mengatakan bahwa bila kondisi kabut asap masih menghawatirkan dan berbahaya maka libur sekolah tidak bisa ditentukan.
“Bila kondisi asap masih tebal maka anak sekolah akan diliburkan dengan waktu yang tidak ditentukan walau memang sebagian ada yang melakukan pengurangan jam belajr, hal ini dilakukan sampai kondisi membaik,” ucapnya.(Agus Fataroni)
Editor : Raudhatul N.