MENARAnews – Karubaga (Papua) – Proses Rekonstruksi di Kab. Tolikara merupakan kerjasama dari seluruh komponen yang ada untuk segera menciptakan situasi harmonis yang ada. Namun demikian, masih menyisakan permasalahan karena masih terdapat kekurangan pembayaran sekitar 8,5 miliar. Hal ini disebutkan oleh Edie Rante, Kadis PU Kab Tolikara dalam laporannya kepada Menteri Sosial Chofifah Indar Parawansa saat peresmian Mesjid dan Ruki di Karubaga pada siang tadi.
Â
“Proses Rekonstruksi yang dilakukan membutuhkan dana yang sangat besar karena indeks konstruksi di Tolikara sangat tinggi,” ujar Edie.
Rekonstruksi pasca kejadian 17 Juli 2015 lalu telah selesai 100% dengan pembangunan mushola dan 77 Rumah Kios (Ruki) dimana pembangunannya melibatkan aparat TNI Polri. Banyak pihak yang telah membantu dalam rekonstruksi tersebut baik dari pemerintah pusat, pemprov, pemkab maupun sumbangan perorangan. Kebutuhan total pembangunan Ruki dan Mushola mencapai 15 Miliar dimana seki
“Sumbangan yang diterima untuk proses rekonstruksi diperoleh dari bantuan Presiden sebesar 1 miliar, bantuan Gubernur Papua 1 miliar, bantuan Pemkab Tolikara 1 miliar, bantuan pribadi pak Luhut 200 juta, Tjahjo Kumolo 20 juta dan bantuan lain yang tidak diserahkan melalui tim pemulihan.” Rincinya.
Total kebutuhan pembangunan mushola dam Ruki mencapai Rp 15 miliar dimana pembangunan mushola mencapai Rp 1 Miliar, pembangunan Ruki Rp 10 Miliar dan sisanya merupakan biaya operasional. Edie menjelaskan bahwa dari seluruh pembiayaan tersebut telah dibayarkan sekitar 2,1 miliar dan masih terdapat kekurangan pembayaran sekitar 8,7 miliar.
“Masih akan terus dilakukan pencarian dana untuk menutupi kekurangan tersebut dan semoga dalam waktu dekat dapat segera teratasi.” Jelasnya. (Yanto)