MENARAnews, Medan (Sumut) – Bank Sentral Republik Indonesia melalui departemen keuangan intern dan departemen pengelolaan moneter nya mengadakan Diseminasi Laporan Keuangan Kebijakan Akuntansi dan Moneter Bank Indonesia. Gelaran tersebut diadakan di Aula Fakultas Farmasi USU, Rabu (30/9).
Mulai pagi tadi Aula Farmasi sudah dipenuhi para undangan dadi berbagai kalangan. Namun paling banyak didominasi oleh mahasiswa. Dalam agenda diseminasi tersebut hadir beberapa pemateri seperti, Ahmad Hidayat direktur departemen keuangan intern BI, Ani Pujiastuti Deputi Departemen Keuangan Intern BI, triwahyono, analis ekonomi senior Departemen Pengelolaan Moneter bi. Selain itu dosen ekonomi usu paidi hidayat juga menjadi pemateri dalam acara tersebut.
Acara dibuka oleh Sri darmadisudibyo Kepala Divisi Sistem Pembayaran BI. Dalam acara tersebut Ahmad Hidayat banyak membahas tentang apa sebenarnya Bank Indonesia. Mulai dari visi misi Bank Indonesia sampai dengan kebijakan Akuntansi dan operasi moneter.
Ahmad Hidayat, dalam paparannya menjelaskan tugas BI sesuai dengan Pasal 8, pertama adalah untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, kedua mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan yang terakhir adalah mengatur dan mengawasi bank, namun tugas tersebut sidah dialihkan ke OJK sejak Januari 2014.
BI juga menjelaskan tentang kebijakan moneter yang akan dijalankan guna mencapai target inflasi 4% pada tahun 2015, menetapkan suku bunga kebijakan yaitu BI Rate. Sejak 12 November 2013, BI Rate ditetapkan sebesar 7, 75%. Pada 18 November 2014, BI Rate dinaikkan sebesar 25bps menjadi 7, 75 % sejalan dengan outlook inflasi yang meningkat pasca kenaikan harga BBM dibulan November 2014. B
BI Rate kembali diturunkan sebesar 25 bps di 17 Februari 2015 sejalan dengan tekanaj inflasi kedepan yang diperkirakan mereda. Inflasi IHK pada 4 bulan terakhir. Masing masing tercatat sebesar. Dengan BI Rate sebesar 7,5%, berarti BI menginginkan suku bunga di pasar uang berada pada kisaran 7,5% dengan cara menjaga kecukupan likuiditas pada jumlah tertentu di pasar uang.
Selain menjelaskan tentang BI, Ahmad Hidayat juga memotivasi para mahasiswa yang hadir untuk masuk di BI. Ahmad memaparkan data mahasiswa yang bekerja di BI. Mahasiswa USU terbanyak pertama yang bekerja di BI sebanyak 117 Orang.
“Saya berharap nanti siapapun yang hadir disini bisa bergabung dengan Bank Indonesia”, tandasnya. (yug)