MENARAnews, Medan, Sumut – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Medan (KAMMI) melakukan Aksi Unjuk Rasa (AUR) di depan Kantor DPRD provinsi Sumut, Medan, Sumatra Utara. AUR berlansung dari pukul 11.00 s/d 12.45 WIB dengan massa sekitar 50 orang. AUR terkait perlunya penurunan Jokowi karena kinerja yang buruk.
Rincian dari AUR yakni Massa mulai berkumpul pada Titik Kumpul (Tikum) di Lapangan Merdeka pukul 11.00 WIB, melakukan konvoy dengan sepeda motor mengitari Lapangan Merdeka menuju bundaran Sinar Indonesia Baru (SIB) dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, melakukan AUR di Bundaran SIB selama 30 menit dan selebihnya di depan pintu Gerbang DPRD Kota Medan dengan menyanyikan yel-yel
“Turunkan Jokowi Sekarang Juga”.
Massa juga membawa poster-poster bertuliskan sebagai berikut, Turunkan Jokowi, Presiden Munafik Pembunuh Hak Rakyat, Rupiah terhadap Dollar Terjun Bebas dan BBM Tidak Stabil Harga di Pasaran
Tuntutan Massa meliputi sbb;
- Meminta pemerintah untuk menurunkan harga sembako dan mengembalikan subsidi BBM karena menyangkut hidup seluruh rakyat Indonesia.
- Lindungi rakyat Indonesia dari efek domino penurunan nilai tukar rupiah dan pelemahan ekonomi.
- Negara harus bertanggung jawab terhadap PHK masal yang dilakukan oleh perusahaan.
- Wujudkan netralitas penegak hukum, sehingga ada kepastian hukum bagi seluruh rakyat indoensia.
- Mendorong legislative untuk menggunakan hak interpelasi, menyatakan pendapat dan impeachment terhadap pemerintahan Jokowi- JK, sebagai bukti perpanjangan tangan rakyat yang menderita oleh kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat.
- KAMMI menyuarakan kepada seluruh elemen bangsa untuk kembali menyolidkan Persatuan dan Perjuangan untuk menurunkan Jokowi- JK, karena tidak memiliki kemampuan dalam mengurusi NKRI.
“Pemerintahan Jokowi sudah berjalan selama satu tahun namun masih saja belum mengeluarkan kebijakan yang strategis namun jsutru kebijakan-kebijakan yang merugikan masyarakatnya sendiri. Dimana beban masyarakat semakin berat diantaranya harga kebutuhan pokok naik, ekonomi melemah, Rupiah terjun bebas, Banyak PHK dimana-mana oleh perusahaan karena bangkrut, Penegakkan hukum yang lancip dibawah dan tumpul diatas dan Mengutamakan masyarakat asing dan aseng daripada masyarakat pribumi.” Ujar Arry Ariansyah, Korlap AUR. (Rmy)