MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Menjelang lebaran, tim gabungan terdiri dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kalteng, Dinas Kesehatan dan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya melakukan inspeksi mendadak di beberapa swalayan di Kota Palangka Raya, Senin (6/7/2015).
Dalam sidak tersebut, petugas menemukan banyak produk makanan yang tak memiliki izin edar dan bingkisan parcel yang hendak kadaluarsa. Beberapa sampel makanan pun diambil guna dilakukan uji laboratorium.
Kepala Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan Dinkes Kota Dra Hj Agustina mengatakan saat sidak tersebut banyak makanan yang ditemukan tak memiliki izin edar. Seharusnya pihak swalayan maupun pembuat makanan bisa mengajukan izin di Dinas Kesehatan kota Palangka Raya. Sehingga nantinya dapat diperiksa dan diarahkan cara memproduksi makanan yang baik dengan berlabel serta memiliki masa kadaluarsa. “Kita menyarankan pihak swalayan mengembalikan makanan tak memiliki izin edar untuk dikembalikan ke asalnya. Makanan yang tak memiliki izin edar belum terpantau mengenai bahan yang dipakai. Hal ini sama sekali tidak boleh diedarkan,” katanya saat dibincangi MENARAnews.
Menurutnya, produk makanan yang beredar di swalayan harus memenuhi syarat KIK. Yakni Kemasan, Izin Edar dan Kadaluarsa. Sehingga nantinya dapat memenuhi standar keamanan dalam mengolah makanan. “Pelaku usaha harus menyediakan makanan yang sesuai dengan KIK. Sementara sanksi yang diberikan hanya berbentuk pembinaan. kita akan memantau agar swalayan tersebut tidak memiliki makanan tersebut,” jelasnya.
Sementara Kepala BPOM Kalteng Trikoranti Mustikawati menyebutkan jika parcel yang berisikan produk makanan hendak kadaluarsa diharapkan untuk dikeluarkan dan digantikan dengan yang baru. “Setidaknya produk makanan yang berada di bingkisan parcel harus memiliki minimal enam bulan dari masa kadaluarsa yang telah tercantum. Karena tidak semua makanan nantinya akan langsung habis dimakan oleh penerima parcel,” ungkapnya. (Ferry Wahyudi)
Editor: Raudhatul