MENARAnews – Berbagai macam penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk menemukan vaksin HIV/AIDS tampaknya telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) mengklaim telah berhasil menciptakan vaksin yang mampu mencegah penyebaran virus HIV/AIDS
Para ilmuwan tersebut memaparkan bahwa penelitian yang dilakukan kepada 12 monyet menunjukkan, enam monyet yang diuji dengan vaksin tersebut tidak hanya menolak virus tapi juga membentuk antibodi yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap virus HIV/AIDS
“Ada hasil yang cukup signifikan dari penelitian yang telah kami lakukan, namun demikian virus itu masih menjadi ancaman yang menakutkan bagi kesehatan global. Sebab, peningkatan orang terinfeksi virus ini cukup signifikan di setiap tahunnya”, ujar salah satu Ilmuwan.
Penilitan untuk membuat vaksin tersebut saat ini sedang dalam tahap evaluasi yang disponsori oleh Cruccel Holland BV, salah satu perusahaan farmasi dari Johnson & Johnson.
Kepala Ilmuwan dan Farmasi Johson & Johson, Paul Stoffles memaparkan bahwa pengembangan vaksin tersebut adalah untuk mencegah HIV/AIDS pada kontak pertama,
Untuk menciptakan vaksin HIV/AIDS yang efektif, para ilmuwan membuat dua pendekatan yang berbeda terhadap 12 monyet jenis rhesus yang diuji. Pertama peniliti menyuntikan virus versi modifikasi dari HIV monyet (Simian Immunodeficiency Virus/SIV), atau yang dikenal dengan adenovirus 26. Virus itu berfungsi untuk menjadi sistem kekebalan tubuh monyet-monyet tersebut.
Setelah suntikan pertama tersebut, ilmuwan kemudian menyuntikan protein dari virus tersebut. Protein tersebut merupakan bagian dari virus yang berfungsi untuk mengelabui sistem kekebalan tubuh. Pada saat suntikan tersebut dilakukan bersama-sama, ditemukan adanya reaksi yang mampu mengidentifikasi dan melawan dosis besar dari virus tersebut.
Dari evaluasi selanjutnya, beberapa monyet mulai membentuk antibodi virus. Selanjutnya, saat peneliti menguji vaksin dengan bentuk gabungan SIV dan HIV, dikenal dengan SHIV, 40 persen monyet menjadi terlindungi.
Johnson & Johnson rencananya akan menguji coba vaksin ini pada 400 relawan manusia.
“Saya berpikir hasil mereka mengesankan. Bahkan melindungi setengah dari orang yang terkena virus. Akhirnya epidemi ini bisa diakhiri saat Anda menggunakan kombinasi dengan langkah-langkah lain,” ujar Mary Marovich, Direktur Program Penelitian Vaksin pada Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.