MENARAnews, Medan (Sumut) – Jasa kargo bagasi kereta api banyak diminati dan mengalami peningkatan menjelang H-7 Hari Raya Idul Fitri.
Jelang lebaran H-6 para pemudik yang memilih tidak menaiki sepeda motor untuk pulang ke kampung halaman, tidak sedikit yang menggunakan jasa kargo kereta api untuk mengangkut sepeda motornya maupun barang dengan muatan besar.
Hal tersebut bisa dilihat dari aktivitas gudang bagasi kereta api, Jalan Stasiun Kereta No 1 Medan, (10/7) yang menerima jasa pengangkutan barang dan sepeda motor. Menjelang lebaran, permintaan jasa pengangkutan khususnya sepeda motor meningkat hingga 100 hingga 150 persen perharinya dari hari biasa.
Untuk hari biasa bagasi mengirim hanya lima sampai sepuluh sepeda motor, namun menjelang lebaran kali ini bisa mencapai 45 motor setiap harinya.
Saat ditemui di gudang, Sitorus selaku kepala pengawas bagasi kereta api mengatakan bahwa semenjak enam hari sebelumnya permintaan jasa angkut sepeda motor sudah terasa meningkat sampai membuat para petugas kewalahan mengemas sepeda motor. Hal tersebut sudah diantisipasi sebelumnya mengingat kejadian sama selalu terjadi pada perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Natal.
“Yaa, kita memang sudah antisipasi terutama jasa angkut sepeda motor, karena banyak pemudik pastinya memilih naik kereta api atau bus umum daripada naik motor,”ungkapnya.
Untuk trayek sendiri, bagasi kereta api memyediakan pengiriman ke beberapa kota seperti Tebing Tinggi, Kisaran, Membang Muda, Pulu Raja, Rantau Prapat, Pematangsiantar dan Tanjung Balai.
Biaya Jasa pengiriman sepeda motor dipatok mulai 75 ribu hingga 125 ribu rupiah, tergantung jauhnya jarak tempuh kereta api. Untuk paket barang dipatok 10 ribu sampai 25 ribu rupiah. Sepeda motor juga dibungkus dengan karton tebal, guna menghindari kerusakan pada bagian badan motor.
Pengakuan M. Arya, seorang mahasiswa, mengatakan lebih memilih menaiki bus umum ke kampung halamannya di Rantau Prapat. Ia mengatakan lebih aman menggunakan bus, karena mengantisipasi jalanan macet dan rawan kecelakaan.
“Lebih aman naik bus lah, ini kan mau lebaran pasti jalanan macet belum lagi rawan kecelakaan,” ujarnya.
Estimasi pengiriman biasanya hanya membutuhkan waktu 12 jam paling lama, tergantung jadwal keberangkatan kereta api, ungkap Sitorus. (ded)